Pemerintah saat ini menggalakkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa dan Bali dengan salah satu aturan yaitu bila ingin bepergian ke luar kota harus menunjukkan kartu vaksin ke petugas.
Namun, pria yang satu ini tidak mematuhi aturan tersebut. Pada video yang diunggah akun Instagram @insta_julid, terlihat pria itu cekcok mulut dengan petugas dari kepolisian.
Diketahui pria itu ingin masuk ke wilayah Surabaya, sedangkan dia berangkat dari luar Surabaya dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ia punya menunjukkan bahwa ia warga Semarang.
Saat ingin masuk ke Surabaya, pria tersebut tidak memiliki surat keterangan hasil tes swab, sertifikat vaksin, maupun keterangan dari RT dan RW di Surabaya bahwa dia anak kos.
"Ada surat keterangan kosnya gak dari RT dan RW?" tanya pak polisi.
"Ya saya enggak tahu, Pak," ucap pria tersebut.
Pria dengan baju warna biru itu tetap berkeras bahwa harusnya dia bisa melewati pembatas wilayah karena dia kos di Surabaya. Tapi, petugas polisi tersebut tetap tak mengizinkan.
"Kalau anda mau tuntut, rekam, silahkan. Tapi sesuai ketentuan anda tidak bisa masuk ke Surabaya," ucap petugas dengan tegas
"Anda tidak bisa membuktikan anda nge-kos disini. Kalau anda bisa membuktikan, saya lepaskan," tambah petugas polisi.
Masih tak terima, pria berkacamata itu malah mengajak polisi tersebut untuk pergi melihat kos-nya. Tapi ajakannya ditolak.
Pertikaian tersebut masih berlanjut. Pada akhirnya pria itu tetap tidak diizinkan untuk masuk ke Surabaya.
Pria tersebut menganggap bahwa masalah ini selesai bila dia diberi teguran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
"Dikasih teguran, kalau semisal kamu ke sini lagi, kamu bawa surat domisili. Selesai kan. Kenapa dipersulit gitu loh, Pak?" ujar pria itu.
Pengguna Instagram yang melihat video itu menyayangkan sikap pria tersebut.
