Habib Husein Jafar: Tokoh Agama Efektif Imbau Masyarakat Patuhi Prokes

- Jumat, 2 Juli 2021 | 17:28 WIB
Habib Husein Ja’far Al Hadar. (photo/Instagram/@husein_hadar)
Habib Husein Ja’far Al Hadar. (photo/Instagram/@husein_hadar)

Habib Husein Ja’far Al Hadar yang juga dikenal 'Habib Milenial' menjelaskan petuah dan fatwa tokoh agama sangat efektif dan mudah membuat masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Ia menyebutkan tokoh agama bisa memberikan nasihat melalui majelis-majelis yang mereka bina, atau bahkan sampai dalam bentuk fatwa.

”Dalam Islam hifdzul aql menjaga nyawa, menjaga kesehatan itu menjadi salah satu dari tujuan agama Islam itu sendiri. Al Quran juga menegaskan kita untuk menjaga nyawa kita dan nyawa orang lain,” ujar Habib Husein Ja’far dikutip dari ANTARA, Jumat (2/7).

Menurut dia, orang-orang yang cenderung patuh pada imbauan-imbauan yang berbasis kepada spiritualitas, seperti itu akan patuh terhadap imbauan ulama.

Ulama disebut juga bisa mendorong masyarakat untuk saling bersolidaritas bersama melawan COVID-19 ini, seperti saling tolong menolong satu sama lain.

Ia mengungkapkan bahwa ini juga telah dilakukan oleh berbagai organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

”Mungkin memang sekarang waktunya untuk kembali digalakkan lagi imbauan itu, karena kita kan sedang menghadapi arus besar pandemi kedua. Dan kecenderungan masyarakat sudah makin rendah kesadarannya dalam perang melawan COVID ini,” jelasnya.

Habib Ja’far menambahkan bahwa imbauan bisa juga dengan menggunakan fatwa yang sifatnya lebih mengikat.

Baca juga: Menlu Retno Sebut Indonesia Akan Terima 3 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari Belanda

Menurutnya, bisa dibuat fatwa-fatwa yang mendukung prokes, misalnya wajib memakai masker dan haram membuka masker di tempat umum.

Ia menyebut ada rukhsah atau keringanan dalam shalat yaitu boleh meninggalkan syariat seperti Shalat Jumat, mengganti dengan Shalat Zuhur jika mudharat.

Dalam Al Quran juga disebutkan ‘bahwa siapa yang menjaga satu nyawa, ia seperti menjaga seluruh umat manusia’.

”Sejauh ini saya melihat kontribusi edukasi itu sudah cukup besar dilakukan oleh tokoh-tokoh agama, misalnya mengenai Shalat Jumat, baik  MUI maupun NU dan Muhammadiyah telah memutuskan bahwa kalau di zona merah memang diperbolehkan untuk tidak Shalat Jumat dan bahkan dianjurkan untuk tidak Shalat Jumat,” tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X