Diduga Lecehkan Mahasiswi, Dekan FISIP Unri Berdalih Anggap Korban Seperti Anak Sendiri

- Sabtu, 6 November 2021 | 21:50 WIB
Foto ilustrasi korban pelecehan (kiri) dan Dekan FISIP Unri Syafri Harto. (Antara)
Foto ilustrasi korban pelecehan (kiri) dan Dekan FISIP Unri Syafri Harto. (Antara)

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), Syafri Harto membantah dirinya telah melakukan pelecehan seksual terhadap LM (21 tahun), mahasiswi jurusan Hubungan Internasional di kampusnya pada Kamis, 27 Oktober 2021 lalu.

Didampingi istrinya saat konferensi pers hari Jumat (5/11/2021), Syafri bahkan siap untuk ritual sumpah pocong dan bahkan sumpah muhabalah dengan Alquran.

"Jangankan sumpah pocong, sumpah muhabalah pun saya beran," ujar Syafri.

Syafri membantah dengan keras semua yang diucapkan oleh LM dalam video yang beredar. Misalnya soal tidak ada orang lain saat bimbingan skripsi berlangsung.

"Pada saat mahasiswi itu bimbingan, ada staf saya (bernama) Ayu yang sebentar-sebentar bolak-balik membawa berkas untuk tanda tangan dan disposisi. Jadi saat bimbingan itu saya bukan berdua dengan mahasiswi tersebut, tapi ada staf lain keluar masuk. Pintu juga dalam keadaan terbuka," aku Syafri.

Karena merasa nama baiknya tercemar, Syafri pun lantas berniat melaporkan LM serta admin akun Instagram @komahi_ur yang menyebarkan video pengakuan LM ke polisi dan menuntut mereka masing-masing Rp10 miliar. 

Syafri juga bertekad mempolisikan aktor di balik video tersebut yang mengaitkan kasus ini dengan pemilihan rektor Unri 2022.

"Saya juga akan cari aktor intelektual di balik mereka," ujar Syafri.

Anggap LM seperti Anak Sendiri

Dalam pengakuan LM, setelah kasus ini merebak, Syafri kemudian mencoba menghubungi keluarga LM lewat perantara dan mengaku kalau dia mencium LM karena menganggap LM sebagai anak sendiri.

"Bapak Syafri Harto mencoba menghubungi keluarga saya dengan perantara. Namun beliau berdalil dan mengatakan bahwa ia mencium saya hanya sebagai anak. Keluarga saya membantah dan memerahi perantaranya tersebut, 'Kalau memang nganggap anak, kenapa harus minta bibir. Kenapa harus berkata 'mana bibir, mana bibir?' Apakah perkataan orang tua kepada anak harus seperti itu?" kata LM.

LM baru berani membongkar kasus ini setelah seminggu merasakan trauma berat.

"Sudah seminggu setelah kejadian akhirnya saya baru berani speak up atas kasus yang saya alami. Kasus ini harus saya angkat. Saya harus mendapatkan keadilan. Untuk seluruh wanita di luar sana, siapapun kalian, kalian harus berani untuk menyampaikan perbuatan keji yang mereka lakukan terhadap kamu," ujarnya.

Menurut LM, ia dilecehkan secara seksual oleh Syafri Harto pada Rabu siang (27/10/2021), sekitar pukul 12.30 WIB.

"Saya ingin menemui Bapak Syafri Harto untuk bimbingan proposal skripsi. Saya melakukan bimbingan proposal skripsi di ruangan dekan FISIP Unri. Di dalam ruangan tersebut kami hanya berdua, tidak ada orang lain di dalam ruangan tersebut selain kami," terang LM.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X