Polisi berumur senior bernama Iptu Suwardi, menceritakan detik-detik mencekam ketika dia diserang geng motor di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
Iptu Suwardi mengaku mendengar anggota geng motor tersebut berteriak "matiin aja". Hal ini diceritakan Iptu Suwardi saat melakukan video call dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
"Jadi ceritanya begini, Pak. Waktu itu ada laporan dari teman karena saya lagi mau membubarkan trek-trekan di Antasari. Kemudian jadi itu sekitar pukul 04.00 WIB lewat. Waktu itu anak-anak belum ada," ujar Iptu Suwardi, dikutip Minggu (11/7/2021).
Saat Suwardi hendak meninggalkan lokasi, tiba-tiba muncul banyak pengendara motor. Suwardi pun menyalakan sirene dan rotator untuk membubarkan mereka.
"Kemudian yang pertama saya malah dimaki-maki, terus dipukul, didorong. Terus disuruh masuk mobil. Katanya, 'ini bukan urusan polisi, ini urusan saya'. Dia bilang gitu, Pak," kenang Suwardi.
Suwardi lalu diserang dua perempuan dan 2 pria dari berbagai arah. Mereka tak segan melontarkan ancaman hendak membunuh dirinya.
"Malah ada teriakan ke saya, 'polisinya cuma satu, matiin aja'. Malah dibilang gitu, Pak," kata Suwardi ngeri.
Merasa terdesak, Suwardi melepaskan tembakan peringatan, namun geng motor tersebut tak peduli dan malah semakin beringas menyerangnya.
"Mendengar itu saya cabut senjata, saya berikan tembakan peringatan Pak, rupanya ada yang takut lari tapi ada anak provokator yang sekarang sudah ditangkap itu Pak, itu enggak gentar Pak dia, malah semakin beringas," lanjut Suwardi.
"Saya diserang berbagai arah, dari belakang, dari depan, dari samping. Sekarang ada yang dirasakan rusuk belakang sama pinggang belakang saya. Sekarang ini lagi sakit sekali," ujarnya.
Akibatnya, kini Suwardi harus berjalan dengan cara merambat saat bangun dari tempat tidur karena pinggangnya terasa sangat sakit.
Dalam pengeroyokan anggota polisi ini, polisi menetapkan tiga tersangka yaitu Michael (26), Gabriella (24), dan Anastasia (21).
