China Kecewa Xi Jinping Tak Diberikan Opsi Berpidato di COP26

- Rabu, 3 November 2021 | 10:53 WIB
Presiden China Xi Jinping. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Presiden China Xi Jinping. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Pemerintah China merasa kecewa dengan pihak penyelengara konferensi iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia. Pasalnya pemerintah China mengklaim jika Presiden Xi Jinping tak diberi kesempatan untuk menyampaikan pidatonya dalam pertemuan tersebut.

"Setahu saya, penyelenggara konferensi tidak memberikan metode tautan video," kata juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin kepada wartawan, seperti disadur dari Reuters, Rabu (3/11/2021).

Xi tidak menghadiri langsung pertemuan PBB itu. Dia menyampaikan pernyataan tertulis pada pembukaan sesi tingkat tinggi kepala negara dan pemerintahan. Dalam pernyataannya, Xi tidak menawarkan komitmen iklim China yang baru. 

Dia mendesak negara-negara untuk menepati janji mereka dan memperkuat sikap saling percaya dan kerja sama. COP26 digelar dengan tujuan untuk mengamankan target emisi karbon nol bersih dan menjaga batas kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius dalam Perjanjian Paris tetap tercapai untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Para pengamat iklim khawatir ketidakhadiran Xi secara fisik di Glasgow menandakan bahwa China tidak siap menawarkan konsesi baru dalam konferensi. Namun Beijing sebelumnya mengatakan mereka telah membuat sejumlah janji besar tahun lalu.

Janji-janji itu di antaranya adalah mencapai nol bersih pada 2060, menambah kapasitas tenaga surya dan angin hingga 1.200 gigawatt pada 2030, dan membatasi penggunaan batu bara mulai 2026. Hubungan diplomatik yang goyah antara China dan Amerika Serikat (AS) --dua pembuang emisi karbon terbesar di dunia-- telah menjadi batu sandungan dalam konferensi iklim saat ini.

Beijing telah menolak upaya Washington untuk memisahkan isu iklim dari konflik yang lebih luas di antara kedua pihak. Diplomat senior China Wang Yi mengatakan pada utusan AS John Kerry pada September bahwa masih ada gurun yang mengancam oase kerja sama iklim.

Salah satu poin khusus yang dipermasalahkan China adalah penerapan sanksi AS terhadap perusahaan-perusahaan China, termasuk pemasok peralatan tenaga surya, yang dikaitkan dengan persoalan di Xinjiang. China menolak klaim Barat tentang adanya pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat lautnya itu.

"Anda tak bisa meminta China memangkas produksi batu bara di satu sisi, sementara di saat yang sama menerapkan sanksi pada sektor usaha fotovoltaik China," kata jubir Wang, Selasa.

Fotovoltaik adalah konversi cahaya menjadi listrik dengan menggunakan semikonduktor atau sel surya. Harian Global Times --bagian dari People's Daily milik Partai Komunis China-- mengatakan dalam tajuk rencana pada Senin bahwa AS seharusnya tidak berharap bisa mempengaruhi Beijing dalam isu iklim, sambil menyerang dengan isu HAM dan lainnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X