Warga Korea Utara Culik Anak Orang Kaya demi Minta Uang Tebusan agar Bisa Makan

- Sabtu, 4 September 2021 | 12:11 WIB
Ilustrasi penculikan anak. (pixabay)
Ilustrasi penculikan anak. (pixabay)

Warga di Korea Utara terpaksa mencuri anak-anak orang kaya demi mendapatkan uang tebusan demi bisa makan. Dalam beberapa minggu terakhir, setidaknya telah ada 4 laporan penculikan anak di negara tersebut.

Diketahui sejak Korea Utara menutup penuh perbatasannya pada Januari 2020  dalam upaya mencegah Covid-19, banyak warga yang kekurangan pasokan makanan, obat- obatan dan bahan bakar.

Dikutip dari Daily Mail, Sabut (4/9), baru-baru ini muncul laporan tentang kelaparan di bagian terpencil di Korea Utara. Tingkat kelaparan dipicu dengan berhentinya para industri dan pertanian karena tak ada pasokan bahan bakar dan suku cadang.

Tak hanya warga sipil yang kelaparan, bahkan tentara yang wajib militer juga dilaporkan kekurangan makanan.

Dikutip dari Radio Free Asia, Sabtu (4/9), dilaporkan seorang gadis usia 6 tahun hilang saat tengah bermain di tepi sungai di sekitar rumahnya di Sungchon, Utara Pyongyang.

"Dia diculik dan disandera oleh seorang pria berusia tiga puluhan yang tinggal di desa yang jauh dari rumahnya," kata salah seorang.

Si penculik rupanya tahu jika orang tua anak tersebut adalah orang berada. Ia bahkan telah mendapatkan nomor orang tuanya sebelum melakukan aksi kejahatannya itu.

Usai mencuri anak tersebut, si pencuri meminta uang tebusan sekitar 500 ribu won atau setara Rp1 juta dari orang tua si anak.

Orang tua si anak lalu melaporkan kejadian itu ke pihak polisi dan memberikan barang bukti berupa nomor telepon yang dipakai si pencuri untuk meminta tebusan.

Polisi lalu melacak telepon yang dipakai oleh pria tersebut dan berhasil menangkapnya. Sang anak kini telah kembali ke orang tua dan si pencuri sedang menunggu persidangannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X