Dari Lahir - Mati, Batik Digunakan Masyarakat Indonesia

- Rabu, 2 Oktober 2019 | 18:07 WIB
Ragam motif kain batik khas Indonesia. (Instagram/infobatik.id)
Ragam motif kain batik khas Indonesia. (Instagram/infobatik.id)

Sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia, batik diyakini masyarakat Indonesia memengaruhi perjalanan hidup warga Indonesia.

Keyakinan ini diungkapkan oleh Direktur Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadjamuddin Ramly.

"Pada saat kehamilan, sang ibu mengenakan kain batik dengan motif berbeda untuk ritual misani (sebulan), mindoni (dua bulan), neloni (tiga bulan), hingga mitoni (tujuh bulan)," kata Nadjamuddin, di Jakarta, Rabu (2/10).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kain batik digunakan sedari dulu. Seperti saat anak lahir digunakan untuk membebat dan menggendong anak.

Selain itu, kain batik dengan motif berbeda juga digunakan saat ritual inisiasi anak laki-laki berupa khitanan. Begitu pula pada ritual pernikahan, salah satunya adalah kain batik motif sidoasih yang bermakna agar pasangan pengantin dilimpahi kasih sayang dan kebahagiaan selama hidup berumah tangga.

Saat kematian, beberapa motif batik yang digunakan melambangkan duka cita, seperti motif slobog/slobok yang berarti longgar, dimaksudkan untuk doa agar arwah seseorang yang meninggal diberi kelonggaran dan ampunan serta dilapangkan kuburnya.

"Batik merupakan suatu proses, memiliki nilai lebih dari selembar kain bermotif," ujarnya.

Ia menambahkan, batik yang digambar dengan menggunakan alat tradisional menjadi sarana manifestasi dari kesabaran, ketekunan, ketelitian, serta falsafah hidup pembuat batik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X