Ada kejadian mengharukan sekaligus membuat dunia kagum di Kejuaraan Dunia Atletik yang berlangsung di Doha, Qatar, Jumat (27/9). Adalah Braima Suncar Dabo dari Guinea-Bissau yang membantu Johnathan Busby dari Aruba guna melintasi garis finis 5.000 meter di nomor putra.
Aksi Braima Dabo ini disebut sebagai unjuk sportivitas nan memukau. Momen itu adalah akhir menyakitkan sekaligus mengharukan pada heat pembuka nomor 5.000 meter putra.
Ketika itu, Busby yang tertekan dan hampir pingsan, ditolong oleh Dabo pada putaran terakhir untuk mencapai garis finis. Kedua atlet itu melintasi garis finis dan disambut tepuk tangan meriah dari penonton di Stadion Khalifa.
"Tujuan utama saya adalah mewakili negara saya sebaik mungkin dan saya senang bisa membantu orang lain. Saya melihat dia tak berlari dengan cara yang benar, dia oleng, saya tahu dia tak akan sampai finis," kata Dabo yang berbahasa Portugis.
"Saya sudah tahu saya tak akan bisa memecahkan rekor pribadi saya, jadi begitu saya tahu itu, lebih baik mengejar tujuan utama, yaitu menuntaskan lomba. Pikiran saya adalah membantu dia menyelesaikan lomba, itu poin dari lomba ini," ujarnya.
Heat ini dimenangkan oleh Selemon Barega dari Ethiopia dengan catatan waktu 13 menit 24,69 detik. Namun, aksi heroik yang berlangsung di belakang sang pemenang justru telah memenangkan hati penonton seisi stadion.
Dabo memapah Busby hingga garis finis yang kemudian disusul kedatangan personel darurat, hingga Busby didudukkan di kursi roda dan dibawa ke luar lintasan.
"Dia berterima kasih kepada saya dan dia kesakitan. Dia tak bisa bicara banyak, lagi pula bahasa kami berbeda, sehingga tak bisa lama berbicara," kata Dabo.
Menanggapi reaksi orang banyak terhadap sikap sportifnya itu, Dabo mengatakan, "Saya tetap sama seperti yang dulu, tidak ada yang berubah. Saya bangga ada di sini mewakili negara saya."