Berdasarkan hasil riset, orang yang memiliki golongan darah tipe A lebih berisiko terkena virus corona (COVID-19). Sementara itu, mereka yang memiliki golongan darah tipe O disebut berisiko kecil terinfeksi virus.
Riset ini dilakukan oleh para peneliti dari Beijing, Shangai, Shenzhen dan Wuhan. Penelitian ini dipimpin oleh Wang Xinghuan bersama Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan golongan darah dari sekitar 2.000 pasien yang terinfeksi COVID-19.
Setelah itu, peneiliti membandingkan populasi tersebut dengan orang sehat di Wuhan dan Shenzhen.
Hasilnya, mereka yang dengan tipe golongan darah A lebih mudah terinfeksi bahkan cenderung mengalami gejala yang lebih parah.
Meski demikian, para peneliti masih tetap perlu melakukan penelitian lanjutan, dilansir dari South China Morning Post.
"Orang-orang dengan golongan darah A mungkin perlu secara khusus memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi. Pasien yang terinfeksi Sars-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang agresif," demikian pernyataan para peneliti.
Dari sekitar 206 pasien meninggal akibat COVID-18 di Wuhan, 85 diantaranya mempunyai golongan darah A.
Meski demikian, masyarakat diminta tak perlu panik atau malah merasa tenang-tenang saja setelah mengetahui hasil penelitian ini. Mereka yang bergolongan darah A bukan berarti akan terinfeksi 100%.
Sementara itu, mereka yang bergolongan darah O juga tetap harus waspada dan menjaga diri.
