Presiden Jokowi: Tantangan Ekonomi 2020 Lebih Berat

- Rabu, 13 November 2019 | 13:05 WIB
Presiden Indonesia, Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/11). (Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay)
Presiden Indonesia, Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/11). (Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar seluruh stakeholder pemerintahan, baik pusat maupun daerah agar lebih siap lagi menghadapi tantangan perekonomian ke depan. 

Jokowi mengungkap, dirinya telah berkali-kali diingatkan oleh IMF maupun Bank Dunia bahwa di tahun 2020 mendatang, perekonomian dunia bakal lebih tertekan lagi ketimbang saat ini. 

"Tandanya, ada (faktor) eksternal yang dihadapi. Presiden Bank Dunia bilang hati-hati ke saya, tahun depan juga akan lebih sulit. Managing Director IMF, juga katakan hati-hati. Dulu (pertumbuhan ekonomi ) 7 persen, sekarang sudah minus, dulu 10 persen sekarang turun (jadi) 6 persen. Yang 5 persen turun 0 persen. Kita patut syukuri kita masih di atas 5 persen," kata Jokowi di SICC Sentul, Rabu (13/11). 

Jokowi mengingatkan agar kepala daerah tetap menjaga sinerginya dengan pemerintah pusat. Salah satunya adalah dalam bidang ekonomi. Mantan walikota Solo itu berharap agar sinergitas pusat dan daerah bisa selalu terjaga. 

"Kita ingin agar semuanya sambung dari pusat ke daerah satu garis. Mengelola negara besar seperti ini tidak mudah. Beda dengan negara lain. Penduduknya 267 juta jiwa. Pulaunya ada ribuan, suku saja ada ratusan. Kompleks mengelola negara besar ini," tuturnya. 

Ia juga berharap, para kepala daerah, TNI dan Polri bisa cepat merespon gejolak yang ada di masyarakat agar tidak timbul menjadi sesuatu yang besar dan malah merugikan negara. 

"Oleh sebab itu, hati-hati menangani setiap peristiwa sekecil apapun. Saya titip terutama TNI, Polri. Jadi jangan diremehkan. Di dunia sekarang penuh ketidakpuasaan. Di Hong Kong misalnya demo sudah terus-terusan. Di Cile sama, urusan kenaikan tarif transport yang hanya 4 persen, menjadi gelombang demo," pungkasnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Ini Kata Gojek Terkait Kabar Pelaku Bom Medan yang Pakai Atribut Ojol

Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Jenis High Explosive?

Sebelum Bom Medan, Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Cikarang

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X