Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan walaupun zaman terus berubah karena pengaruh dari era globalisasi yang semakin deras, bangsa Indonesia akan tetap berpegang teguh kepada Pancasila.
Hal tersebut dikatakan Jokowi dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.
"Zaman boleh berubah, arus globalisasi menderas, tapi bangsa Indonesia akan tetap berpegang teguh pada Pancasila," kata Jokowi dikutip dari akun twitter resminya, @jokowi, Sabtu (1/10/2022).
Zaman boleh berubah, arus globalisasi menderas, tapi bangsa Indonesia akan tetap berpegang teguh pada Pancasila.
— Joko Widodo (@jokowi) October 1, 2022
Ideologi yang digali dari akar dan karakter bangsa Indonesia, terbukti mampu menjadi tameng menghadapi aneka tantangan yang mengancam persatuan dan kemajemukan kita. pic.twitter.com/bvuU8RvjQf
Jokowi juga menekankan bahwa ideologi yang diterapkan dari Pancasila terbukti mampu menjadi tameng menghadapi perubahan yang terjadi. Semisalnya ancaman dari mengancam persatuan dan kemajemukan.
Baca Juga: Suasana Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Dipimpin Presiden Jokowi
"Ideologi yang digali dari akar dan karakter bangsa Indonesia, terbukti mampu menjadi tameng menghadapi aneka tantangan yang mengancam persatuan dan kemajemukan kita," urai Jokowi.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara hari peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu (1/10/2022). Upacara ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menteri hingga beberapa pejabat negara lainnya.
Baca Juga: PDIP DKI Minta Jokowi Umumkan Lebih Awal Pj Gubernur Pengganti Anies, Ini Alasannya
Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 08.00 WIB, dengan didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Jalannya upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara kepada Presiden Jokowi.
Selanjutnya, Inspektur Upacara memimpin peserta mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa yang telah gugur. Kemudian, Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan naskah Pancasila. Sementara Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Ketua DPD La Nyalla Mattalitti.
