Cerita Ari Cahya yang Diperintah Ferdy Sambo Angkat Jenazah Brigadir J

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 18:36 WIB
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

AKBP Ari Cahya Nugraha dihadirkan oleh Jaksa sebagai saksi dalam persidangan  obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan Nofriansyah Hutabarat alias Brigadir J.

Ari Cahya mengungkapkan soal perintah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang memanggilnya usai penembakkan terhadap Yosua.

Ari Cahya menjelaskan awalnya Ferdy Sambo menelponnya untuk datang ke rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Telepon dari Sambo, kata dia, datang sekitar pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Motif Wanita Bercadar Coba Terobos Istana Negara: 3 Kali Datang Ingin Temui Presiden

"Dengan kalimat 'Cay (Ari Cahya) ke rumah saya sekarang', saya sampaikan 'siap jenderal', telepon ditutup oleh beliau (Sambo)," kata Ari dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, (26/10/ 2022).

Ari Cahya bergegas pergi menggunakan sepeda motor ke rumah Ferdy Sambo. Mulanya Ari Cahya menyambangi rumah Sambo yang ada di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Namun karena tidak ada orang, dia lantas bergerak menuju kediaman dinas Sambo di Kompleks Polri.

Ari Cahya menyebut dirinya tiba sekitar pukul 18.30 WIB. Ketika tiba, kata Ari Cahya, ia melihat Sambo tengah merokok dengan wajah seperti sedang marah. Dia tidak berani menyapa Sambo saat itu.

"Rokok dimatikan saya baru berani mendekati beliau untuk melaporkan 'mohon izin jenderal, jenderal mohon perintah jenderal', di sampaikan tidak ada beliau hanya mengajak ikut masuk," papar Ari Cahya.

Kemudian, Ari Cahya melihat jenazah Brigadir J. Jenazah Brigadir J, kata dia, berada di dekat tangga rumah. Ferdy Sambo lantas menceritakan bahwa Brigadir J meninggal karena baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E. 

Ari mengungkapkan, saat itu Sambo mengaku baku tembak terjadi lantaran Brigadir J mencoba melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.

Ari Cahya menuturkan, saat itu sudah ada banyak anggota polisi di lokasi. Ari juga sempat menanyakan penyebab Brigadir J meninggal kepada Bripka Ricky Rizal Wibowo.

Baca Juga: BNPT Koordinasi ke Polri Soal Dugaan Jaringan Teroris Wanita Coba Terobos Istana Negara

"Saya tanya Ricky, 'ada apa?' (Dijawab) 'iya ndan ada tembak menembak dengan Yosua' sambil dia menunjuk ke arah Richard yang ada di sebelah kanan saya. Saya tanya, 'kamu Richard?' (Dijawab) 'siap ndan', 'kamu yang nembak?' Dengan mimik yang tenang, dia mengatakan 'siap ndan saya yang nembak'," ucap Ari.

Kemudian, Ari Cahya melihat Ferdy Sambo tengah menelepon di taman yang ada di rumah dinasnya. Dia tidak mengetahui siapa orang yang ditelepon Sambo. Tak lama berselang, mobil ambulans tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah Brigadir J.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X