Banyak Tak Terdeteksi, Kasus Virus Corona di Indonesia Khawatir Lebih Lama

- Jumat, 27 Maret 2020 | 19:26 WIB
Dokter memberi perawatan pada pasien corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)
Dokter memberi perawatan pada pasien corona. (REUTERS/Flavio Lo Scalzo)

Pandemi virus corona di Indonesia terus meningkat. Angkanya mulai mengkahwatirkan dengan 1.046 kasus, 87 orang meninggal dunia, dan 46 lainnya berhasil sembuh. Angka tersebut dikhawatirkan jauh lebih banyak.

Centre for the Mathematical Modelling of Infectious (CMMID) yang berbasis di London, Inggris, mengkhawatirkan banyak kasus virus corona atau Covid-19 yang tak terungkap. Hasil penelitian berdasarkan model yang diciptakan sekaligus jumlah korban yang meninggal dunia.

Angka kematian akibat virus corona Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara dan dunia, dengan persentase mencapai 8,7 persen.

Profesor Stefan Flasche menyebutkan, dikhawatirkan di Indonesia, jumlah kasus virus corona akan meningkat dua kali lipat setiap tujuh hari.

"Khawatir kira-kira akan ada enam kematian yang dilaporkan perhari. Kemudian, akan meningkat menjadi 12 kematian minggu depan. Selanjutnya, ada 24 kematian. Itu bisa saja dihentikan dengan memutus mata rantai virus," sebutnya, dilansir dari FoxNews.

-
Ilustrasi virus corona (freepik)

Media Tiongkok Sebut Virus Corona di Indonesia Akan Lama

Sementara itu, media Tiongkok South China Morning Post meramalkan kasus virus corona di Indonesia bisa terjadi lebih lama. Alasannya, wilayah dan letak geografis Indonesia yang membuatnya jadi sulit untuk terdeteksi.

Selain itu, ada juga wilayah di Indonesia yang jauh dari jangkauan, atau sulit mengakses transportasi hingga terisolasi. Ibaratnya, bom waktu yang berdetak.

Selain itu, pendeteksian virus corona, disebut-sebut banyak yang tak terdeteksi. Indonesia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengatasi virus corona. Jika tak bisa memutuskan mata rantai, maka hal tersebut akan terjadi. 


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X