Di Tengah Virus Corona, Ekspor Industri Pengolahan Tetap Naik

- Jumat, 29 Mei 2020 | 17:34 WIB
Ilustrasi.(freepik)
Ilustrasi.(freepik)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat bahwa kinerja ekspor dari industri pengolahan masih positif meskipun di tengah tekanan pandemi virus corona. 

Sepanjang Januari-April 2020, pengapalan produk industri pengolahan mampu menembus hingga USD42,75 miliar atau naik sebesar 7,14 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Neraca perdagangan untuk industri pengolahan pada periode Januari-April 2020 adalah surplus sebesar USD777,34 juta," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenperin, Janu Suryanto di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Janu menyebutkan, nilai ekspor industri pengolahan pada April 2020 tercatat mencapai USD9,76 miliar. Apabila dilihat dari volumenya, ekspor produk industri pengolahan pada bulan keempat tahun ini sebesar 8,49 juta ton atau naik sebesar 2,66 persen dibanding Maret 2020.

Lalu adapun sektor industri makanan menjadi penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan pada bulan April 2020, dengan menyentuh nilai USD2,35 miliar. Dampak virus corona dinilainya positif untuk sektor ini.

-
Ilustrasi.(freepik)

"Jika dilihat dari faktor pembentuknya, nilai ekspor sektor industri makanan pada bulan April 2020 didominasi oleh komoditas minyak kelapa sawit sebesar USD1,30 miliar atau memberi kontribusi sebesar 55,28 persen," jelasnya.

Dia menjelaskan, kontribusi lain juga diikuti oleh sektor industri lainnya, seperti logam dasar sebesar USD2 miliar, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD1,06 miliar, serta industri kertas dan barang dari kertas USD564 juta.

Kemudian nilai ekspor industri karet, barang dari karet, dan plastik menembus USD501 juta, kemudian industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki USD463 juta, industri komputer, barang elektronik, dan optik USD417 juta, serta industri pakaian jadi USD397 juta.

"Pada April 2020, Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor utama industri pengolahan dari Indonesia, diikuti oleh Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan," ungkapnya.

Jika dilihat dari pertumbuhan secara tahunan atau yoy, ekspor ke Singapura naik hingga 25,09 persen, Tiongkok menanjak sebesar 16,25 persen, dan Korea Selatan melonjak sekitar 5,59 persen.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X