Joe Biden Ketahuan Ucap 'Insyaallah' Saat Debat Capres AS dengan Trump, Apakah Ia Muslim?

- Kamis, 1 Oktober 2020 | 12:51 WIB
Joe Biden dan Donald Trump. (Istimewa)
Joe Biden dan Donald Trump. (Istimewa)

Saat berlangsung perdebatan panas antara calon presiden Amerika Serikat, Capres Partai Demokrat Joe Biden ketahuan melontarkan kalimat 'Insyaaallah' pada Donald Trump Capres Partai Republik.

Ucapan tersebut terjadi saat debat perdana Pilpres pada Selasa (29/9/2020) waktu setempat.

Kalimat yang diucapkan Joe Biden pun kemudian menjadi trending topic di media sosial yang saat itu menanggapi ucapan Trump soal kemplang pembayaran pajak.

Biden kemudian menimpali jawaban Trump. "Kapan? Insyaallah?". Ucapan Biden itu langsung memicu perdebatan di media sosial, khususnya Twitter.

"Ya, Joe Biden mengatakan 'Insyaallah' selama debat # Debates2020," cuit pengacara Muslim sekaligus penulis opini untuk New York Times, Wajahat Ali.

"Mengatakan Insyaallah tidak membuat Anda menjadi Muslim."

Jadi, ketika Biden melontarkan 'Insyaallah' untuk merespons Trump, lebih karena alasan waktu yang tidak jelas kapan dia akan membayar pajak yang telah lama dijanjikan.

Seperti dikutip dari CNN, Joe Biden terdengar melontarkan kalimat itu untuk merespons jawaban capres petahana Donald Trump soal skandal pajak.

Trump dicecar moderator debat Chris Wallace mengenai laporan New York Times yang menyebut dia tidak membayar pajak penghasilan selama 10 tahun.

Saat itu Trump membela diri dengan jujur. Ia mengaku tak mau membayar pajak. "Saya tidak mau membayar pajak," jawab Trump.

Namun di sisi lain, dia juga bersikeras menyatakan telah membayar jutaan dolar pajak, membantah laporan Times yang menyebut dia hanya membayar $750 atau Rp11 juta pajak penghasilan pada 2016 dan 2017.

Saat diminta untuk menjawab berapa besar pajak yang dibayarkan pada 2016-2017, Trump tak memberi angka pasti dan hanya menyebut "jutaan miliar dolar."

Awal pekan ini, The New York Times melaporkan bahwa Trump tidak membayar pajak penghasilan federal dalam 10 dari 15 tahun mulai tahun 2000.

Trump dilaporkan mengemplang pajak karena dia kehilangan banyak uang.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X