Platform Streaming Blockchain Asal Amerika Perluas Penjualan di Indonesia

- Selasa, 7 Juli 2020 | 11:45 WIB
Ilustrasi koin. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi koin. (Pexels/Pixabay)

Thetalabs (Theta), platform streaming asal San Jose, California, Amerika Serikat (AS) memperluas pasarnya di Indonesia dengan menggandeng Indodax, Indonesia startup bitcoin, blockchain, dan perdagangan aset kripto. Theta merupakan platform streaming terdesentralisasi yang menggunakan sistem blockchain.

Perusahaan ini menggunakan Theta Fuel (tFuel) sebagai token atau aset kripto dalam bertransaksi. Token ini juga bisa menjadi komoditas yang dapat dibeli di Indodax.

CEO Thetalabs Mitch mengatakan, Theta adalah jaringan pengiriman video terdesentralisasi yang didukung oleh pengguna dan berjalan pada blockchain khusus pada jaringan Theta. Pengguna dapat memperoleh hadiah token karena menggunakan kelebihan bandwidth mereka untuk berbagai video dengan pengguna lain di dekatnya.

"Kami telah mengembangkan jaringan pengiriman video kami dan mengimplementasikan kemitraan teknologi kami dengan platform video. Karena itu, Indonesia adalah pasar yang sangat menarik bagi kami dan kami sangat senang memperkenalkan Theta Network kepada penyedia layanan lokal," ujar Mitch dalam keterangannya, Selasa (7/7/2020).

Mitch meyakini, pertumbuhan video streaming seperti gim akan terus meningkat. Dari riset S&P Global Market Intelligence, langganan video OTT Indonesia yang berbayar menembus sekitar 36,4% rumah tangga broadband pada 2018. Ini diharapkan tumbuh 16,4% selama lima tahun ke depan.

Dan menurut peneliti lain, pendapatan di segmen Video-on-Demand diproyeksikan mencapai USD304 juta pada 2020 dan ini diharapkan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR 2020-2024) sebesar 9,6% dengan menghasilkan volume pasar yang diproyeksikan mencapai USD439 juta pada 2024.

"Dengan ukuran pasar konten video besar Indonesia, Theta ingin memasuki pasar Indonesia dan bekerja sama dengan penyedia konten video lokal untuk membangun jaringan Theta yang terdesentralisasi," tuturnya.

Menurutnya, upaya Theta menggandeng Indodax merupakan langkah tepat dalam meraup pangsa pasar di Indonesia yang memiliki populasi aset kripto paling aktif. Saat ini Theta sudah memiliki beberapa Theta Guardian Nodes (server blockchain Theta) yang tersebar di Indonesia.

"Dengan terdaftarnya kami di Indodax, kami ingin meningkatkan kesadaran protokol Theta dan terus meningkatkan komunitas kami dan menambahkan lebih banyak Guardian Nodes untuk sepenuhnya mendesentralisasikan protokol kami," jelas Mitch.

Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan bahwa pihaknya akan selalu berusaha menghadirkan dan mendukung pengembangan infrastruktur blockchain di Indonesia.

"Theta adalah salah satu blockchain yang menurut kami cukup berpotensi di masa depan, khususnya melihat dari daftar partner korporasi dari Theta sendiri, mulai dari Samsung, CJ Hello, dan Google. Saya kira hingga sekarang tidak banyak protokol blockchain yang mempunyai kekuatan partnership di dunia korporasi sebesar Theta," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X