RM, pelaku pungutan liar (pungli) yang ditangkap pada hari Jumat (25/9/2020) oleh Polres Labuhan Batu karena menembak anggota Polsek Kualuh Hulu bernama Bripka Rajinsyah Siregar, meninggal dunia pada Sabtu (26/9/2020).
RM diantarkan pulang dengan ambulans ke rumahnya siang tadi dalam kondisi sudah jadi mayat.
Tak ayal, hal itu membuat keluarga dan para kerabat dan temannya mengamuk. Mereka menduga kalau RM disiksa oleh polisi-polisi yang menangkapnya hingga kehilangan nyawa.
Adalah ayah RM, Harmen Marpaung, yang paling yakin dengan penyiksaan itu. Karenanya, dia menolak jenazah anaknya dipulangkan sebelum dilakukan otopsi.
"Saya minta anak saya diotopsi, biar tahu penyebab kematiannya apa," kata Harmen
Kemarahan itu membuat warga yang mengenal RM, ramai-ramai memblokade Jalan Lintas Sumatera di Labuhan Batu Utara dengan membakar ban. Kemacetan sempat mengular sepanjang 10 kilometer di Jalinsum Labura, menyebabkan kelumpuhan lalu lintas.
Salah seorang warga bernama Iwan Nasution mengatakan, aksi warga itu merupakan bentuk kemarahan soal kematian RM.
"Katanya ditahan, kenapa diantar pulang sudah jadi mayat?" katanya.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan hingga kini belum memberikan komentar soal kematian RM.
Namun pada malam sebelumnya, saat anggotanya tertembak, Denny dengan tegas mengatakan kalau RM dan rekannya tengah dikejar.
"Tim gabungan dari Polres Labuhanbatu sedang melakukan pengejaran kepada dua orang terduga pelaku pemalakan dan penembakan anggota kami. Dan kita mengantongi nama-namanya salah satunya seorang residivis," jelasnya.
Adapun RM menembak Bripka Rajinsyah Siregar pada Rabu, 23 September 2020. Dia menembak polisi itu saat hendak diamankan.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, awalnya Bripka Rajinsyah Siregar tengah berpatroli dengan rekan, Aipda T Sinaga, untuk menyisir pelaku pungli di bilangan Jalinsum Labura.
Saat beraksi, RM tidak sendirian. Dia bersama seorang rekannya yang juga kabur.
