Corona Belum Berakhir, Anies Baswedan: Kalahkan Kecemasan dengan Ikhtiar

- Jumat, 26 Juni 2020 | 10:33 WIB
Gubernur Anies Baswedan. (Instagram/@dkijakarta)
Gubernur Anies Baswedan. (Instagram/@dkijakarta)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa DKI sudah menjalani dan menghadapi wabah virus corona (Covid-19) selama tiga bulan ini. Hal ini menurutnya adalah sebuah tantangan bagi manusia, khususnya masyarakat di Ibu Kota.

Hal itu ia sampaikan saat tampil dalam dzikir akbar secara virtual. Acara ini dibuat sebagai peringatan HUT DKI Jakarta ke-493, Pemprov DKI Jakarta bersama Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta (MUI DKI Jakarta), Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag).

"Di masa pandemi yang penuh tantangan ini, kita semua alhamdulillah selalu dilindungi-Nya. Insya Allah Jakarta dan masyarakatnya selalu dalam lindungan-Nya dan bisa segera terbebas dari wabah yang sedang kita hadapi saat ini," kata Anies dalam acara Gebyar Dizkir Akbar dan Doa Keberkahan untuk DKI Jakarta virtual, Jakarta, Jumat (26/6/2020).

Menurut Anies, pandemi Covid-19 di wilayah DKI Jakarta saat ini sudah lebih terkendali dengan kesiapan tenaga kesehatan maupun fasilitas medis, dan pengetesan secara massif melalui active case finding oleh puskesmas di seluruh wilayah Jakarta.

-
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Facebook/Anies Baswedan)

 

"Ini adalah sebuah kesempatan. Kesempatan kepada kita untuk menjelaskan ajaran agama tentang bagaimana mengalahkan kecemasan dengan tawakal. Mengalahkan kecemasan dengan ikhtiar. Dan kita menyadari bahwa tugas kita di dunia ini adalah membangun peradaban. Ini yang sedang dilaksanakan sama-sama di Jakarta. Yang sedang kita lakukan bukan saja membangun peradaban tanpa ilmu, tapi justru mengandalkan pada ilmu pengetahuan. Dan hari-hari ini adalah hari-hari ketika kita diuji untuk menaati prinsip-prinsip ilmu sesuai dengan bidangnya," ujarnya.

Gubernur ini pun mengapresiasi kolaborasi bersama MUI, DMI maupun Kanwil Kemenag DKI Jakarta dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19, sehingga masyarakat mengikuti protokol kesehatan dengan baik. Secara khusus, ia mengapresiasi langkah MUI DKI Jakarta yang menunjukkan sikap secara progresif dengan merujuk pada ahli-ahli di bidang keilmuan kesehatan, medis, dan epidemiologi.

"Bila pada masa pandemi kemarin, para alim ulama tidak menjadi pendorong untuk kita berada di rumah, saya tidak bisa membayangkan situasi Jakarta ini seperti apa. Ini sebuah contoh bagaimana kita di Jakarta bahu membahu," imbuhnya.

Dia menjelaskan, bahwa pertahanan terakhir kesehatan di Jakarta sudah siap pada PSBB Masa Transisi, yaitu 67 Rumah Sakit khusus Covid-19, lebih dari 3.500 tempat tidur, lebih dari 500 ruang ICU. Kapasitas fasilitas kesehatan tersebut kini hanya sekitar 30-35% yang digunakan untuk penanganan Covid-19.

Acara ini secara serentak dilaksanakan di puluhan masjid di wilayah Provinsi DKI Jakarta yang diikuti oleh ulama, kyai, ustadz, maupun habaib.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X