Napoleon Sebut Minta Rp7 M Buat 'Petinggi' Terkait Red Notice, Ini Respons Mabes Polri

- Selasa, 3 November 2020 | 19:29 WIB
Irjen Pol Napoleon Bonaparte. (Istimewa)
Irjen Pol Napoleon Bonaparte. (Istimewa)

Mabes Polri angkat bicara soal persidangan kasus hilangnya red notice Djoko Tjandra yang saat itu jaksa menyebut Irjen Napoleon Bonaparte meminta uang sebesar Rp7 miliar untuk petinggi. Mabes Polri menyebut pengakuan Irjen Napoleon itu tidak pernah ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Apa yang disampaikan saudara tersangka NB di pengadilan kemarin itu sudah saya konfirmasi kepada penyidik tidak ada di dalam BAP," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Brigjen Awi mengatakan Polri sendiri tidak mempermasalahkan hal tersebut karena hal itu merupakan fakta baru dalam persidangan. Dia juga menyebut jika dalam BAP ada keterangan seperti itu, penyidik Polri pasti akan mengembangkannya.

"Kalau di dalam proses penyidikan yang bersangkutan itu di-BAP bunyi pasti kan penyidik akan mengejar keterkaitan, kesaksian dari saksi-saksi yang lain maupun jawaban-jawaban dari tersangka sendiri pasti akan dikejar itu. Tapi faktanya bahwasanya yang bersangkutan sewaktu diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik tidak ada, kalimat itu tidak ada, jawaban itu tidak ada," ungkap Awi.

Sekadar informasi dalam persidangan kasus itu, Irjen Napoleon sempat menyinggung soal petinggi. Irjen Napoleon disebut jaksa sempat meminta uang sebesar Rp7 miliar dengan tujuan untuk menghapus nama Djoko Tjandra dalam red notice.

Dalam persidangan itu terutama saat pembacaan dakwaan oleh jaksa, Irjen Napoleon disebut didakwa meminta suap lebih kepada Djoko Tjandra. Suap itu disebut-sebut tak hanya untuk dirinya ternyata juga untuk petinggi yang entah petinggi apa yang dimaksud.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X