PSBB Transisi di Jakarta, Volume Kendaraan Malah Meningkat di Jalan Tol

- Senin, 13 Juli 2020 | 16:42 WIB
Ilustrasi kondisi jalan raya di Jakarta (ANTARA)
Ilustrasi kondisi jalan raya di Jakarta (ANTARA)

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mencatat tren peningkatan volume lalu lintas kendaraan yang terjadi di seluruh ruas tol yang dikelolanya pada Juni lalu, Semester II 2020.

Hal ini menyusul diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi khusus di DKI Jakarta, serta periode Adaptasi Kebiasaan Baru di seluruh Indonesia.

Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J. Aries Dewantoro, mengatakan selama Semester I 2020, Hutama Karya mencatat sebanyak total 33.580.327 kendaraan yang telah melintas di ruas tol yang dikelolanya selama masa PSBB.

Angka ini merupakan akumulasi jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Medan-Binjai (Mebi) Seksi 2 & 3, Palembang-Indralaya (Palindra), Terbanggi Besar-Pematang Panggang -Kayu Agung (Terpeka), Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) maupun Jalan tol Jakarta Outer Ring Roard Seksi S (JORR-S) dan Tol Akses Tanjung Priok (ATP). 

Aries menuturkan bahwa meski terjadi tren peningkatan volume lalu lintas kendaraan sejak bulan lalu, namun lalu lintas harian rata-rata (LHR) seluruh ruas tol yang dikelola Hutama Karya sepanjang Juni 2020 masih turun sekitar 31,46% dibandingkan rata-rata kondisi normal pada Februari 2020. 

"Jika dibandingkan dengan kondisi normal memang masih mengalami penurunan, namun setelah adanya fase Adaptasi Kebiasaan Baru di bulan Juni ini, LHR di seluruh ruas tol yang kami kelola adalah sebesar 174,679 kendaraan, atau kembali mengalami kenaikan hingga 48,32 % dibandingkan dengan periode bulan Mei 2020 pada saat masih diberlakukannya PSBB yang hanya 117.772 kendaraan," kata  Aries di Jakarta, Senin (13/7/2020).

Aries menjelaskan, bahwa hingga Kamis (9/7/2020), total LHR kendaraan yang melintas di jalan tol yang dikelola oleh Hutama Karya masih terus meningkat, dimana kemarin tercatat total LHR sebesar 225.396 kendaraan, meningkat 52.185 kendaraan dibandingkan dengan tanggal yang sama di bulan sebelumnya, (9/6) yang LHR adalah 173.211 kendaraan.

"Ruas tol yang memiliki LHR tertinggi pada bulan Juni lalu yaitu Tol JORR-S sebanyak 105.058. Sementara untuk ruas tol lainnya masih dalam kondisi normal meski sempat  mengalami penurunan pada masa penerapan PSBB berlangsung. Kondisi ini tak lepas karena pandemi Covid-19," ujarnya.

Dia menyampaikan, memasuki semester II 2020, Hutama Karya terus terapkan berbagai strategi baik dari sisi operasional bisnis jalan tol maupun pelayanan. Hutama Karya menargetkan untuk terus menekan angka kecelakaan di ruas-ruas tol yang dikelola dengan melakukan berbagai antisipasi, seperti aksi simpatik pembagian kopi gratis pada malam hari, pemasangan warning light, rumble strip dan rumble dot. 

Kemudian imbauan keselamatan di gardu tol menggunakan pengeras suara untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat pengendara yang mengantuk.

"Dari sisi pelayan kami terus melakukan optimasi pada implementasi pelayanan optimal sesuai standar pelayanan minimun. Berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan tahun 2019 oleh PT Sucofindo (Persero), Customer Satisfaction Index dari pengguna jalan tol yang dimiliki Hutama Karya mencapai 89,6% dari yang sebelumnya pada tahun 2018 hanya mencapai 85,4%, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi petugas tol dengan mewajibkan menggunakan APD lengkap (masker, faceshield, sarung tangan, manset lengan panjang)," terang dia.

Dikatakannya, penerapan protokol kesehatan, Hutama Karya juga melakukan berbagai tindakan antisipasi penumpukan antrian di gerbang tol. 

"Di ruas Akses Tanjung Priok (ATP) kami aktifkan kembali Mobile Reader (MR), namun mewajibkan petugas tolnya memakai tas pinggang yang berisi Roll Paper Mobile Reader dan disinfektan untuk menyemprot kartu," lanjutnya.

Sementara itu, di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni- Terbanggi Besar (Bakter) juga telah dipasang alat Weight In Motion (WIM) atau alat timbang kendaraan guna mendukung kebijakan Over Dimension dan Over Load (ODOL). 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X