Zakiah Aini Ditembak Mati di Mabes Polri, Munarman: Terlalu Murah Harga Nyawa di Indonesia

- Kamis, 1 April 2021 | 17:39 WIB
Munarman prihatin polisi langsung menembak mati Zakiah Aini. (YouTube Refly Harun)
Munarman prihatin polisi langsung menembak mati Zakiah Aini. (YouTube Refly Harun)

Mantan Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI), yakni Munarman angkat bicara soal penembakan mati seorang perempuan muda bernama Zakiah Aini (25 tahun) di halaman Mabes Polri, Rabu sore (31/3/2021).

Munarman menyoroti penembakan yang dilakukan oleh polisi dalam menangani Zakiah yang terlihat mondar-mandir di halaman Mabes Polri.

Menurut Munarman, polisi seharusnya cukup melumpuhkan Zakiah, alih-alih langsung menembak mati gadis tersebut.

"Harusnya tindakan pelumpuhan. Apalagi ini kan perempuan. Pada kaki misalnya. Katakanlah pada tangan. Kan dilatih menembak aparat itu," ujarnya, saat berbincang dengan Refly Harun di kanal YouTube RH Family, Rabu petang.

Apalagi, menurut Munarman, dari gerak-geriknya, Zakiah bukanlah seseorang yang profesional--jika ia diasumsikan sebagai teroris atau penjahat.

"Kalau dia profesional, gerakannya tidak seperti itu. Dia pasti berusaha dan berupaya untuk menyembunyikan tubuhnya dari sasaran tembak. Mencari tempat untuk perlindungan," kata Munarman.

Karena itu, Munarman pun prihatin atas nasib yang dialami Zakiah, gadis yang diketahui merupakan bungsu di keluarganya.

"Itu yang kita prihatinkan. Terlalu murah harga nyawa di Indonesia ini. Dan itu berulang-ulang," ujarnya.

Seperti diketahui, Zakiah ditembak mati tak lama usai mondar-mandir di halaman Mabes Polri.

Saat ia roboh, ia terlihat masih bergerak. Namun, tembakan demi tembakan kemudian menyusul ke tubuhnya hingga ia tak lagi bergerak.

Profil Zakiah

Zakiah Aini diketahui lahir di Jakarta, 14 September 1995. Ia memiliki golongan darah O.

Zakiah, yang masih lajang, tinggal di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa Nomor 2, RT 003/RW010, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Di keluarganya, Zakiah merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ia sempat menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi namun di-drop-out (DO) pada saat masih semester 5. Tidak diketahui mengapa ia di-DO.

Semasa hidup, Zakiah pernah tergabung dalam Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin). Hal itu dikuatkan dengan beredarnya foto kartu anggota Perbakin miliknya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X