Penembakan Pengikut Rizieq Dinilai Abuse of Power, Fadli Zon: Kapolda Harus Tanggung Jawab

- Senin, 7 Desember 2020 | 14:54 WIB
Fadli Zon dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. (Twitter)
Fadli Zon dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. (Twitter)

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon meminta pihak kepolisian bertanggung jawab terhadap tewasnya 6 orang pengikut Habib Rizieq Shihab saat terjadi pengerahan massa di tol Jakarta-Cikampek KM 10.

Menurutnya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran harus bertanggung jawab terhadap kematian keenam korban yang dinilainya sebagai tindakan gagabah menggunakan kekuatan senjata api.

"Knp sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jgn gegabah gunakan senjata. Sy sangat yakin Pendukung Habib Rizieq cinta damai n tak dibekali senjata," kata Fadli Zon melalui akun Twitternya, Senin (7/12/2020).

Menurut Fadli Zon tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian harus diusut tuntas hingga dibeberkan secara objektif.

"Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, maka polisi telah melakukan abuse of power. Kapolda harus bertanggung jawab," ungkap Fadli Zon.

Sebelumnya 6 orang pengikut Habib Rizieq Shihab dibeber oleh pihak kepolisian di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya langsung memberikan keterangan di Mapolda Metro Jaya.

Fadil Imran mengungkapkan kalau polisi memberikan tindakan tegas dan terukur karena para pengikut Rizieq diduga henak melakukan penyerangan terhadap petugas.

Diketahui sebanyak 6 orang diketahui tewas ditembak mati oleh Petugas Polda Metro Jaya lantaran melakukan penyerangan terhadap petugas yang sedang bertugas penyelidikan.

"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin (7/12/2020).

Diketahui situasi saat itu mencekam saat kelompok pengikut HRS roboh ditembak mati oleh pihak kepolisian setelah terjadi pengerahan massa Rizieq Shihab di Mapolda Metro Jaya.

Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS , kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," tambahnya.

Fadil mengatakan ada 10 orang yang melakukan penyerangan tersebut, namun setelah 6 rekannya ambruk, 4 orang sisanya melarikan diri.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X