Anggota Komisi II Mardani Ali Sera turut prihatin, dan menilai ada preseden yang buruk, serta ketegangan terus-menerus antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Hal tersebut dilontarkan oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam meresponi pemberhentian Ketua KPU Arief Budiman oleh DKPP baru-baru ini.
"Tentu menyedihkan. Ini jadi preseden yang tidak baik. Ada ketegangan berterusan antara KPU dan DKPP," ucap Mardani kepada Indozone, Kamis (14/1/2021).
Baca Juga: Mengenal Sosok Syekh Ali Jaber, Sudah Hafal Alquran di Usia 10 Tahun
"Jika berkaitan dg penegakkan hukum dan etika, DKPP tentu punya independensi. Dengan masih banyaknya pintu penyelesaian sengketa posisi KPU memang dilematis," tambahnya.
Menurut Mardani, masih banyak cara untuk menyelesaikan masalah, salah satunya adalah dialog dan komunikasi yang seharusnya dilakukan oleh pihak KPU serta DKPP.
"Tapi dialog dan komunikasi bisa juga dijalankan agar semua penyelenggara pemilu dapat amanah menunaikan tugasnya," tandas Mardani.
Sekadar diketahui, pemberhentian Arief disebut terkait dengan pendampingannya terhadap komisioner KPU Evi Novida Ginting menggugat surat Keputusan Presiden. Selain itu, Arief dinyatakan bersalah karena tetap menjadikan Evi Novida komisioner KPU.
