Para pemilik restoran dan pekerja kafe di Rusia yang terdampak COVID-19 melakukan aksi protes yang tak biasa.
Mereka meminta agar kembali diizinkan membuka bisnis dan memprotes karantina dengan mengunggah foto-foto telanjang mereka di media sosial.
Mereka meminta pemerintah setempat kembali memberi izin untuk membuka restoran karena Rusia secara bertahap mulai melonggarkan pembatasan.
"Kami telanjang karena tak ada lagi yang tersisa," ujar seorang pemilik bar di Kazan, bernama Arthur Galaychyuk.
"Kami tidak ingin menggelar peragaan tanpa busana atau melakukan hal yang bodoh, kami hanya ingin satu hal, kembali bekerja!" ujar seorang koki dari Kota Novosibirsk di wilayah Siberia bernama Pavel.
Sejumlah restoran di Kota Kazan sendiri kabarnya akan diizinkan kembali beroperasi pada 11 Juni setelah tutup karena karantina selama dua bulan.
Namun, otoritas di Kota Novosibirsk belum mengumumkan kapan restoran dapat kembali melayani pembeli.
Sejak Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memberlakukan karantina ketat di negaranya. Sebagian besar tempat usaha di negara tersebut ditutup, kecuali supermarket dan apotek.
Saat ini, Rusia masih dalam proses melonggarkan status karantina dan mengizinkan kembali pertokoan kembali dibuka.
Moskow rencananya juga akan mengizinkan kafe dan restoran membuka teras luarnya untuk para pelanggan mereka.
Une flashmob des restaurateurs derrière le slogan « Restaurants à poil | À quand la fin ? » à Kaliningrad et Krasnodar (Russie) contre l'irresponsabilité criminelle des pouvoirs exécutif, législatif, judiciaire de l'État, que la crise sanitaire a mise à nu#?????????????? pic.twitter.com/qrLhUBNsFB