Polisi Bekuk Kelompok Teras, Geng Perampok Sadis di Depok yang Doyan Bunuh Orang

- Jumat, 3 April 2020 | 18:04 WIB
Rilis kasus perampokan sadis di depok. Kabid Humas Polda Metro Kombes Yusri Yunus (tengah), Dir Krimum Polda Metro Kombes Suyudi Ario Seto (kanan), dan Kapolres Depok Kombes Azis (kiri). (Dok. Humas Polda Metro Jaya)
Rilis kasus perampokan sadis di depok. Kabid Humas Polda Metro Kombes Yusri Yunus (tengah), Dir Krimum Polda Metro Kombes Suyudi Ario Seto (kanan), dan Kapolres Depok Kombes Azis (kiri). (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Polda Metro Jaya bersama Polres Depok mengobrak-abrik perampok kejam yang sempat beraksi membunuh penjaga toko kelontong di Kota Depok beberapa waktu lalu. Polisi menyebut kelompok ini menamakan dirinya sebagai 'Kelompok Teras.'

"Kelompok ini menamakan diri mereka 'Kelompok Teras'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada Indozone, Jumat (3/4/2020).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan Kelompok Teras ini memiliki singkatan. Kelompok ini juga terkenal sangat sadis.

"Kelompok ini bernama Kelompok Teras. Teras ini singkatan dari tongkrongan rakyat slow," papar Suyudi.

Suyudi menyebut kelompok ini selalu melukai korban-korbannya. Kelompok ini juga mencari korban dengan cara sistem acak.

"Tentunya kelompok ini kerap kali melakulan tindakan kekerasan, pencurian dengan kekerasan sasaran random. Mereka tidak segan-segan  melukai bahkan membunuh," kata Suyudi.

Suyudi menyebut kelompok ini lebih mengutamakan kekerasan sebelum beraksi. Hampir seluruh korbannya mendapat luka akibat dirampok oleh kelompok ini.

"Mereka ini sikat dulu baru ambil. Mereka nggak lihat korban melawan apa enggak, dalam keadaan lemah, bacok dulu, hantam dan ambil. Pepet, rampas langsung todong, bacok," papar Suyudi.

Untuk kasus di sebuah warung kelontong di Depok yang terjadi beberapa waktu lalu, Suyudi mengatakan insiden perampokan di sana berlangsung sebanyak tiga kali di waktu yang berdekatan. Korbannya pun juga berdekatan dari satu TKP ke TKP lainnya.

"Yang TKP terakhir itu jaraknya nggak jauh dari korban pertama, itu dilakukan pembekapan dulu langsung ditodong pistol dan diambil HP nya. Setelah itu dia jalan naik empat motor berdelapan dan 100 meter kemudian ketemu korban bernama F itu langsung dibacok, diambil uang dan HP, gelang, cincin dan nggak jauh dari situ ada pedagang tahu itu dibacok juga diambil lagi uangnya," pungkas Suyudi.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X