Kerusakan Lanskap Tesso Nilo Akibatkan Konflik Gajah di Riau

- Kamis, 13 Juni 2019 | 10:46 WIB
Instagram/elephantsmania
Instagram/elephantsmania

Kerusakan parah di lanskap Tesso Nilo yang merupakan habitat alami gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) menyebabkan konflik antara satwa bongsor itu dengan manusia.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Suharyono mengatakan, lanskap Tesso Nilo sudah berubah bentang alamnya menjadi kelapa sawit, hutan tanaman dan sebagainya.

"Sudah sekitar dua pekan terakhir enam ekor gajah sumatera liar berkeliaran di area perkebunan dan permukiman di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)," kata Suharyono.

Hewan dilindungi itu sejatinya berasal dari lanskap Tesso Nilo ada sekitar 140 ekor gajah berada di sana.

Lanskap Tesso Nilo berada sekurang-kurangnya di dua kabupaten, yakni Pelalawan yang terbesar dan Inhu.

Di Pelalawan merupakan lokasi kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo, seluas lebih dari 86 ribu hektare, namun habitat gajah itu kini porak poranda akibat perambahan yang massif.

Suharyono mengatakan, akibat kerusakan habitat aslinya di lanskap Tesso Nilo, gajah liar kesulitan mencari makanan sehingga terpaksa keluar hingga ke area permukiman.

Tim gabungan baru bisa memulai operasi penghalauan enam ekor gajah sumatera pada Kamis (13/6/2019).

Operasi gabungan ini turut melibatkan Tim Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan WWF yang membawa dua gajah jinak binaan dari Taman Nasional Tesso Nilo, yang diberi nama Rahman dan Indro.

Operasi penggiringan itu akan mencoba menghalau enam ekor satwa dilindungi itu agar kembali masuk ke kantong gajah Tesso Nilo.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X