Mahfud Minta Tumpas KKB Papua, Dulu Gus Dur Malah Rangkul: Silakan Kibarkan Bintang Kejora

- Kamis, 29 April 2021 | 15:51 WIB
Presiden Gus Dur saat bersalaman dengan tokoh masyarakat Papua. (Ist)
Presiden Gus Dur saat bersalaman dengan tokoh masyarakat Papua. (Ist)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD secara resmi menyatakan kalau organisasi atau kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan kekerasan sebagai biang teroris di Papua.

Untuk itu dia meminta kepada TNI dan Polri untuk melakukan tindakan tegas dan terukur yang memberi sinyal untuk menumpas kelompok KKB yang selama ini telah melakukan teror di Papua.

"Pemerintah sudah meminta kepada Polri, TNI, BIN, dan aparat-aparat terkait segera melakukan tindakan secara cepat, tegas, dan terukur. Terukur menurut hukum dalam arti jangan sampai menyasar ke masyarakat sipil," kata Mahfud saat jumpa pers secara daring, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (29/4/2021).

-
Menkopolhukam Mahfud MD. (Antara)

 

Namun siapa mengira, pendekatan yang dilakukan Mahfud MD sangat berbeda jauh dari apa yang pernah dilakukan oleh Presiden Gus Dur.

Pada masa Gus Dur, Mahfud juga pernah menjabat sebagai Menkopolhukam. Namun sepertinya Mahfud tidak pernah mewarisi apa yang penah dilakukan Gus Dur.

Saat konflik berkecamuk di Papua, tepatnya 30 Desember 1999, Gus Dur pernah datang ke tanah Papua. Satu perbincangan menarik pun terjadi antara Gus Dur dan toko masyarakat Papua.

Dia bertanya: "Gus Dur kami bisa kasih naik bendera Bintang Kejora kah?"

"Boleh saja, saya tak larang. Kalian juga punya bendera Persipura. Silakan kibarkan Bintang Kejora asal tidak lebih tinggi dari bendera Merah Putih," jawab Gus Dur.

-
Mahfud MD saat menggelar konfrensi pers. (Antara)

 

Hanya saja, Gus Dur meminta agar bendera Bintang Kejora dikibarkan lebih rendah dari bendera Indonesia, Merah Putih.

Dalam kesempatan ini Gus Dur menggelar forum di Jayapura dengan mengundang perwakilan elemen masyarakat dan dihadiri oleh banyak warga.

Dalam pertemuan ini, presiden menjawab semua pertanyaan, termasuk mengembalikan nama Papua yang selama rezim Orde Baru diganti dengan Irian Jaya.

Kelompok sipil bersenjata ditetapkan teroris

Mahfud menyampaikan sikap Pemerintah itu saat jumpa pers secara daring di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis, terkait peristiwa atau eskalasi tindak kekerasan yang terjadi di Papua dalam beberapa hari terakhir ini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X