Ilmuwan China mengklaim bahwa virus corona muncul di beberapa bagian Amerika dan Prancis jauh sebelum ditemukan di Wuhan dan menyerukan agar wabah itu diselidiki sebagai senjata biologis.
Ini bersadarkan laporan ilmiah yang menyarankan bahwa virus itu beredar di negara-negara seperti AS dan Prancis jauh sebelum dikonfirmasi secara resmi.
Ini juga memberikan kesempatan para ahli China untuk mengalihkan kesalahan Wuhan, karena bersikeras bahwa tahap selanjutnya dari penyelidikan virus harus berfokus di tempat lain.
Kepala ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Zeng Guang, mengatakan kepada Global Times bahwa AS harus menjadi fokus penelitian tentang asal usul virus mematikan itu.
Guang mengutip respons lambat untuk menguji orang selama tahap pertama pandemi dan menyinggung potensi kemampuan AS karena negara itu memiliki banyak laboratorium biologi di seluruh dunia.
Tetapi penolakan China untuk mengizinkan penyelidikan penuh dan penolakan mereka yang semakin melengking telah memicu kecurigaan bahwa China berusaha menutupi kesalahan.
Sampel yang diambil di AS untuk program penelitian oleh National Institutes of Health (NIH) dilaporkan menunjukkan bahwa tujuh orang Amerika di lima negara bagian,Illinois, Massachusetts, Mississippi, Pennsylvania, dan Wisconsin, terinfeksi sebelum kasus terkonfirmasi pertama yang dilaporkan pada 21 Januari 2020.
Data menunjukkan Covid bisa saja hadir pada 24 Desember 2019, tetapi di negara bagian yang jauh dari wilayah yang semula dianggap sebagai titik masuk ke AS, menurut penelitian tersebut, dikutip dari The Sun.
Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan penelitian AS didukung oleh bukti serupa yang terlihat di jurnal ilmiah internasional.
Dia mendesak negara-negara lain untuk bekerja dengan WHO seperti yang dilakukan China dan membantu upaya untuk mengetahui asal-usulnya.
