Menelisik Jejak Habil Marati di Sepak Bola Indonesia

- Rabu, 12 Juni 2019 | 11:10 WIB
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Nama Habil Marati belakangan ramai diperbincangkan. Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini menjadi tersangka rencana pembunuhan empat tokoh nasional.

Pihak kepolisian menyebut Habil Marati memberikan uang 15.000 SGD atau sekitar Rp150 juta kepada Kivlan Zen untuk pembelian senjata api.

Selain itu, Habil Marati juga memberikan uang Rp60 juta kepada HK alias Iwan. Atas dugaan tersebut, pria kelahiran Sumatera Utara ini telah ditangkap di kediamannya di Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 29 Mei 2019.

Habil Marati selama ini dikenal aktif di dunia politik. Namun, dia juga sempat berkecimpung di organisasi keolahragaan.

Habil Marati merupakan Wakil Ketua Bidang Perwasitan Sepakbola Seluruh Indonesia (BWSI) periode 2007-2011. Setelah masa jabatannya habis, dia mencoba peruntungan menjadi Ketua Umum PSSI.

Kala itu dia bersaing dengan Adhan Dambea, Djohar Arifin Husin, Adhyaksa Dault, Rahim Soekasah, Erwin Aksa, dan beberapa nama tenar lainnya. Namun, dia gagal melenggang ke PSSI 1. Posisi tersebut akhirnya direbut Djohar Arifin.

Pada tahun 2012, tepatnya bulan Agustus, alumni FE UII itu kemudian menjabat sebagai Manajer Timnas Indonesia. Dia menggantikan peran Ramadhan Pohan yang memilih mundur.

Habil Marati memimpin Skuat Garuda yang tampil di ajang Piala AFF 2012. Sayang, langkah Timnas Indonesia terhenti di babak penyisihan grup.

Pada 5 Desember 2012, PSSI memberhentikan Habil Marati dari posisi sebagai manajer Timnas Indonesia. Dua bulan setelah dipecat PSSI, Habil membeli saham klub Liga Indonesia, Persibo Bojonegoro.

Habil Marati juga pernah masuk dalam jajaran anggota Badan Tim Nasional. Dia kembali terdepak setelah terjadi konflik dalam tubuh PSSI.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X