Investasi Tiongkok Masuk Deras ke Indonesia, Defisit kok Makin Lebar?

- Sabtu, 18 Januari 2020 | 21:10 WIB
ABK kapal pandu membawa tali berlatar belakang bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ABK kapal pandu membawa tali berlatar belakang bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sepanjang tahun 2019 ini, investasi asal Tiongkok ke Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sayangnya, hal ini tidak bisa membantu defisit perdagangan Indonesia yang cukup melebar bahkan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

"Diplomasi ekonomi Indonesia selama 2019 di Tiongkok berhasil meningkatkan nilai inbound investasi sebesar 81,3 persen," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dalam laporan berjudul "Capaian Diplomasi Ekonomi Indonesia Tahun 2019 di Tiongkok" dilansir dari Antara, Sabtu (18/11/2020).

Selama periode Januari-September 2019, jumlah proyek investasi dari Tiongkok yang direalisasikan di Indonesia mencapai 1.888 unit dengan nilai US$3,31 miliar.

Jumlah proyek ini mengalami peningkatan dari tahun 2018 yang hanya 1.059 unit dengan nilai US$1,83 miliar. Ada 23 perjanjian kerjasama yang dilakukan selama kuartal III/2019.

Kerja sama ini untuk mengembangkan ekonomi di Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali. Kerja sama meliputi pengembangan techno park, industrial park, pengolahan limbah, pembangkit tenaga listrik, e-dagang, pengembangan transportasi, pelabuhan, kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, pengembangan jaringan telekomunikasi berbasis 5G, dan industri perikanan.

Meski begitu, dari sisi hubungan dagang dengan Tiongkok, Indonesia malah defisit US$18,4 miliar selama periode Januari-November 2019.

Padahal, data Bank Indonesia Perwakilan Beijing menunjukkan selama periode Januari-Oktober 2019 devisit perdagangannya masih US$15,2 miliar.

-
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dalam hal impor, Indonesia berada di peringkat ke-16 negara yang mengimpor barang dari Tiongkok dengan total mencapai US$40,99 miliar atau naik 4,02 persen (year on year).

Dalam hal ekspor, Indonesia berada di posisi ke-15 negara pengekspor ke Tiongkok dengan nilai US$31,42 miliar. Barang yang diekspor didominasi oleh kelapa sawit, batu bara, dan buah tropis.

Di bidang pariwisata, target kunjungan wisman asal Tiongkok gagal memenuhi target. Pada Januari-Oktober 2019 jumlah wisman Tiongkok yang ke Indonesia adalah 1.817.130 kunjungan atau berkurang 6,82% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 1.950.125 kunjungan.

-
Wisatawan mancanegara (Wisman) beraktivitas di kawasan Kota (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)Tua (

Sangat jauh dari target 3 juta kunjungan wisman Tiongkok yang dicanangkan oleh Kemenpar RI.

"Bagi masyarakat sini perang dagang AS-China yang berkepanjangan telah menciptakan ketidakpastian ekonomi sehingga akan memperlambat pertumbuhan wisatawan China ke luar negeri, termasuk Indonesia," kata Dubes Djauhari. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X