Sejumlah perwakilan mahasiswa menyampaikan mosi tidak percaya kepada DPR. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Manik Marganamahendra melalui audiensi dengan sejumlah anggota DPR di Senayan, Senin (23/9).
"Sekarang dijelaskan saja. Kami tidak mau debat kusir. Saya ingin dengar tuntutan adek-adek sekalian," kata Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas.
"Bagaimana Bapak mau mendengar, tapi tidak tahu tuntutan tanggal 19 September kemarin?," jawab Manik.
Sebelumnya, perwakilan mahasiswa tersebut sudah melakukan audiensi dengan Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa terhadap revisi UU KPK dan RKUHP.
"Bapak-bapak sekalian selaku Dewan Perwakilan Rakyat ternyata tidak mendengarkan aspirasi kami. Masih banyak RUU bermasalah lain yang kami minta tidak disahkan, tidak hanya soal RUU KPK atau KUHP," ujar Manik.
Dalam kesempatan itu, Manik mewakili perwakilan mahasiswa menyatakan mosi tidak percaya pada anggota dewan. Mereka menyebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.
Inilah wakil rakyat!#DewanPengkhianatRakyat#TolakRUUKUHP #TolakRevisiUUKPK #pasaldagelan pic.twitter.com/rYpn1Hrpcj
— Damen26. (@Damenscoot26) September 23, 2019
"Hari ini kami merasa kecewa. Pertama, tidak boleh ada yang mempolitisir agenda kami dalam menuntaskan reformasi. Kedua, Bapak-bapak sekalian ternyata tidak mendegarkan aspirasi kami. Padahal 19 September kami sudah mengirimkan surat hingga akhirnya diterima Sekjen. Ternyata belum didengar," katanya.
"Dengan begitu, kami hari ini nyatakan mosi tidak percaya kepada Dewan Pengkhianat Rakyat," ujar Manik dengan suara lantang.
