FOTO: Biaya Produksi Melonjak, Harga Roti di Zimbabwe Naik 60 Persen

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 13:51 WIB
REUTERS/Philimon Bulawayo
REUTERS/Philimon Bulawayo

Roti, makanan yang paling banyak dikonsumsi penduduk di Zimbabwe, kini menjadi barang mewah lantaran harganya yang meroket. Akibat biaya produksi melonjak, harga roti di Zimbabwe naik hingga 60 persen dalam waktu semalam.

Harga sepotong roti pada Rabu (16/10), mencapai 15 dolar Zimbabwe (setara dengan 0,97 dolar Amerika Serikat). Sementara pada Selasa (15/10), harga panganan itu masih di kisaran 9,45 dolar Zimbabwe.

Tingginya harga roti menambah beban masyarakat di tengah naiknya berbagai harga kebutuhan pokok akibat inflasi sebesar tiga digit di Zimbabwe.

-
REUTERS/Philimon Bulawayo

Alhasil, rakyat Zimbabwe saat ini menghadapi krisis ekonomi cukup parah. Kondisi ini mengingatkan kembali pada pengalaman hiperinflasi di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Robert Mugabe. Di bawah kendali Mugabe, banyak warga kehilangan uang pensiun dan tabungannya, bahkan banyak toko terpaksa tutup karena merugi.

Presiden Emmerson Mnangagwa yang mengambil alih kepemimpinan di Zimbabwe lewat kudeta militer pada 2017 meminta warga agar tetap bersabar.

-
REUTERS/Philimon Bulawayo

Pasalnya, pemerintah tengah meyakinkan masyarakat bahwa sejumlah kebijakan akan dibuat guna mengatasi kelangkaan energi, bahan bakar minyak, dan obat-obatan. Pemerintah juga berjanji akan membantu rakyat Zimbabwe bertahan dari kekeringan yang menyebabkan produksi bahan pangan menurun.

Presiden Asosiasi Pembuat Roti Nasional Zimbabwe Denis Wala mengatakan tingginya harga bahan bakar minyak, listrik, dan adanya pemadaman bergilir memaksa para pemodal atau pemilik usaha memakai generator berbahan solar agar roti dapat terus dibuat.

-
REUTERS/Philimon Bulawayo

Hanya saja, hal tersebut justru membuat ongkos produksi roti menjadi naik sangat jauh. Kendati harga naik, masyarakat masih cukup sulit menemukan roti hingga Rabu, 16 Oktober lalu, karena banyak toko mengaku belum menerima persediaan dari produsen.

"Para pembuat roti tidak sanggup membiayai semua biaya produksi itu sehingga mereka harus menaikkan harga," kata Wala.

-
REUTERS/Philimon Bulawayo

Zimbabwe mengimpor sebagian besar kebutuhan gandumnya yang mencapai 400.000 ton. Akan tetapi, ketersediaan dolar AS yang menipis menyulitkan pemerintah dan pengusaha mengimpor barang dari luar negeri.

"Sebenarnya Zimbabwe turut memproduksi gandum, namun hasil panen pada tahun 2019 ini diperkirakan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah produksi tahun lalu sebanyak 160.600 metrik ton," kata kelompok petani.

-
REUTERS/Philimon Bulawayo

Naiknya harga-harga kebutuhan pokok pun memicu aksi protes dari para pekerja, karena gaji mereka tertahan akibat inflasi. Kenaikan harga roti di Zimbabwe pun dinilai dapat mendorong para pekerja untuk kembali mendesak pemerintah dan pengusaha agar gaji diberikan dalam mata uang dolar AS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X