Pak Jokowi, Ini Lho PR Serius Kesehatan Negeri Ini

- Minggu, 20 Oktober 2019 | 10:42 WIB
Layanan kesehatan warga. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz).
Layanan kesehatan warga. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz).

Defisitnya Ribuan tenaga medis secara nasional, menjadi pekerjaan rumah (PR) yang serius untuk siapapun yang bakal menjadi Menteri Kesehatan di kabinet Jokowi 2.0.

Defisit tenaga kesehatan terjadi pada beberapa jenis tenaga kesehatan khususnya tenaga dokter gigi dan ahli gizi. Untuk dokter gigi puskesmas saja, Indonesia butuh 9.825 orang bila mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014. Sedangkan jumlah sekarang baru 7.127 orang.

Anggota DPR Fraksi PKS Adang Sudrajat mendorong agar presiden Jokowi memilih menteri kesehatan yang berkualitas untuk menyempurnakan perbaikan negara dalam bidang kesehatan.

Saat ini, kata Adang, kodisinya sangat memprihatinkan untuk sebuah negara yang telah hidup dalam suasana merdeka selama 74 tahun. Bahkan tak hanya defisit tenaga kesehatan, Indonesia belum mampu melakukan pemerataan wilayah dengan baik.

"Tenaga Medis kita kurangnya ribuan, dan bukan hanya kurang,  distribusi tenaga kesehatan negara kita sangat timpang antara pulau Jawa dan luar Jawa. Ketimpangan ini berlanjut sangat mencolok antara daerah perkotaan dan daerah terpencil," katanya.

Ia menegaskan, ketimpangan distribusi tenaga kesehatan ini disebabkan oleh beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh menteri yang ditunjuk nanti, yakni masalah kultural maupun struktural yang banyak meninggalkan persoalan. 

Masalah kultural, yang paling nampak adalah banyak tenaga kesehatan perempuan dimana pemerintah sulit memaksakan penempatan, karena umumnya orang tua atau suami tidak tega berjauhan dengan anak perempuan atau istrinya.  

Sedangkan masalah struktural, antara lain model kebijakan penempatan tenaga kesehatan yang sentralistik sehingga membuat kecenderungan menciptakan bottle neck di institusi kesehatan.

“Kita dapat menyaksikan sendiri, bahwa kondisi pengangguran tenaga kesehatan di perkotaan banyak terjadi. Padahal berdasar data kementerian kesehatan, kita masih kekurangan ribuan tenaga kesehatan," katanhya.

Data menunjukan, total kekurangannya bila mengacu pada permenkes, jumlahnya mencapai 14.297 orang yang terdiri dari, dokter gigi kurang 2.698, apoteker kurang 1.124, tenaga kesehatan masyarakat kurang 6.192, tenaga gizi kurang 2.582  dan teknisi pelayanan darah mencapai  1.701.  

"Menteri kesehatan baru nanti yang akan dipilih presiden mampu mengurai persoalan kesehatan nasional dan mencari serta menyelesaikan akar permasalahan sehingga dapat memberi jalan keluar dengan cepat," ujarnya (SN).

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X