Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa resmi mengundurkan diri dalam pertarungan perebutan pimpinan tertinggi di Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Hal ini dikarenakan adanya upaya rekonsiliatif di tubuh partai tersebut.
"Saya sudah menyatakan mundur, saya melihat ada perubahan yang signifikan dalam konteks munas kali ini. Kalau munas yang terdahulu itu ada tanda petik intervensi pemerintah itu sepihak. Jadi kalau ada dua pihak dia sepihak. Saya melihat fenomena yang terjadi di hari ini itu rekonsiliatif," ucapnya (3/12) usai munas di Jakarta.
Menurutnya, perpecahan partai sangat minim karena adanya konsolidasi rekonsiliatif antara kekuatan Bambang Soesatyo (Bamsoet) dengan kekuatan Airlangga. Dia juga mengakui syarat 30 persen menjadi salah satu masalah dalam bursa caketum di munas kali ini.
"Saya berkeyakinan bahwa munas ini persoalannya itu di angka 30 persen. Siapapun yang menang, apakah tata tertib itu bisa berubah ataupun tidak berubah ,Gokar tetap terbelah," katanya.
Agun mendapat informasi jaminan jika Airlangga maju, akan melakukan konsolidasi rekonsiliatif dengan penyelenggaraan kepemimpinan yang sifatnya kolektif kolegial.
"Tidak boleh lagi ada ke depan pengambilan keputusan tidak melalui rapat-rapat seperti yang terjadi sampai dengan munas kali ini, bahan-bahanya tidak dirapatkan," katanya.
Sebelumnya sudah beredar terlebih dahulu surat pengunduran diri Agun. Indozone yang menerima pesan WhatsApp berupa foto yang memperlihatkan surat yang ditulis tangan dengan kop lambang Partai Golkar serta tanda tangan di atas materaiu yang diduga milik Agun Gunandjar.
