Soal Transportasi, Anies Baswedan Minta Warga Ubah Pola Pikir

- Rabu, 22 Januari 2020 | 16:22 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai acara groundbreaking Halte Transjakarta CSW atau Halte ASEAN, Rabu (22/1/2020). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai acara groundbreaking Halte Transjakarta CSW atau Halte ASEAN, Rabu (22/1/2020). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)

Pemprov DKI Jakarta hingga kini terus membenahi fasilitas transportasi publik agar memudahkan warga untuk beraktivitas. Salah satunya ialah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) atau Halte ASEAN yang akan terintegrasi dengan Mass Rapid Transit (MRT) atau moda raya terpadu. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya selalu berupaya agar pembangunan fasilitas transportasi bisa terintegrasi satu moda dengan moda lainnya, serta ramah bagi penumpangnya atau publik. 

Faktor ini juga ia tekankan pada saat perencanaan dan pembangunan di Halte Transjakarta CSW atau Halte ASEAN
yang akan terintegrasi dengan MRT. 

"Karena itulah, melihat kenyataan itu, kita menggariskan bahwa semua transportasi umum di Jakarta harus bisa menjawab tantangan integrasi. Dari mana ke mana saja tersambungkan. Dan kata kunci inilah yang kemudian kita selalu bahas, dan kita selalu laksanakan," kata Anies di Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).

Menurutnya, faktor terintegrasinya sebuah moda transportasi satu dengan lainnya sangatlah penting. Hal ini dapat memberikan alternatif beberapa rute tujuan, ketika seseorang hendak bepergian menggunakan transportasi publik, misalnya Transjakarta.

-
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau maket Halte Transjakarta CSW atau Halte ASEAN. (INDOZONE/Murti Ali Lingga)

"Tantangan berikutnya adalah satu tempat yang cukup monumental. Saya sering menyebutkan ini, ini adalah sebuah monumen penting di dalam sejarah kita. Karena ini harus direkam baik. Untuk pelajaran, bahwa jangan lagi di manapun di Indonesia, kalau kita membangun, membangunnya sendiri-sendiri, harus membangun sebagai satu kesatuan," tuturnya.

Dia menilai, jika dibangun dengan tujuan terintegrasi, maka semua moda transportasi akan menjadi satu kesatuan. Semuanya akan tersambung. Sehingga tidak ada lagi yang berjalan sendiri. 

"Tempat ini Insya Allah nanti menjadi sejarah, artinya tidak lagi seperti ini (tidak terintegrasi). Tetapi menjadi satu kesatuan. Ini semua dikerjakan dengan proses yang mengikuti tata kelola yang benar, dari mulai gagasannya, sayembaranya, sampai menjelang eksekusinya. Seluruh prosedur diikuti," ungkap dia. 

Ditambahkan olehnya, selain terintegrasi, faktor penting lainnya ialah soal pola pikir masyarakat yang menggunakan fasilitas moda transportasi publik juga harus berubah. Karena kendaraan umum tidak hanya satu moda saja. 

"Satu hal yang penting di sini. Ketika ini sudah terintegrasi, maka mindset warga Jakarta akan sudah mulai berubah. Karena menyadari bahwa kendaraan umum itu bukan satu moda. Tetapi kendaraan umum itu adalah seluruh moda. Naik Transjakarta bisa pindah ke MRT, bisa pindah ke KRL, bisa pindah ke mana saja. Sehingga yang namanya transportasi publik itu satu kesatuan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X