PSI: Pelebaran Trotoar Tambah Kemacetan

- Kamis, 1 Desember 2022 | 16:31 WIB
Ilustrasi pembangunan trotoar jalan. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Ilustrasi pembangunan trotoar jalan. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyebut pelebaran trotoar di kawasan DKI Jakarta hanya menambah kemacetan.

Menurut Anggara, hal tersebut terjadi karena lebar jalan berkurang dan jumlah kendaraan masih banyak.

"Trotoar yang dilebarkan secara infrastruktur memang menambah macet saat belum ada peralihan moda dari transportasi pribadi ke transportasi umum. Jelas, karena lebar jalan berkurang tapi mobil dan motornya jumlahnya masih sama," ujar Anggara kepada wartawan Indozone, Kamis (30/11/2022).

Baca Juga: DPO Bareskrim yang Diciduk Polantas di Tol Rupanya Terkait Kasus Korupsi Bank Jateng

Anggara menuturkan, bahwa pelebaran trotoar hanya efektif mengurangi kemacetan jika berjalan kaki sudah menjadi alternatif nyaman masyarakat.

"Kalau mau trotoar lebar ini efektif kurangi kemacetan, harus ada upaya sistematis untuk bikin masyarakat nyaman jalan kaki," sambungnya.

Oleh karena itu menurut Anggara, pelebaran trotoar justru akan menambah kemacetan.

"Jika pembangunan berhenti pada pelebaran trotoar, kemacetan akan bertambah parah," tambah Anggara.

Anggara menegaskan, pelebaran trotoar itu merupakan langkah pertama, sehingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membutuhkan langkah untuk mendorong prilaku masyarakat.

"Pelebaran trotoar itu langkah pertama, masih banyak langkah berikutnya untuk mendorong perilaku masyarakat beralih," kata Anggara.

Anggara menegaskan, jangkauan transportasi umum mutlak menjadi syarat agar masyarakat bisa mengandalkan transportasi umum dipadukan berjalan kaki.

"Jangkauan transportasi umum mutlak jadi syarat, kita tambah kenyamanan dan jumlah armada agar masyarakat bisa mengandalkan transportasi umum dipadukan dengan berjalan kaki dari tempat berangkat ke angkutan umum lalu turun dari angkutan umum ke tempat tujuan," ujar Anggara.

Selain itu, menurut Anggara perlunya pengawasan terhadap fungsi trotoar agar masyarakat nyaman berjalan kaki.

"Jika trotoar sudah lebar, Pemprov DKI harus memastikan fungsinya sesuai tujuan. Jangan ada yang parkir, jadi lintasan motor, atau bahkan dijadikan lapak ilegal agar pejalan kaki juga nyaman jalan di sana," sambung Anggara.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X