Dalam pelajaran dasar agama Islam di banyak tempat, anak-anak seringkali diberi gambaran bahwa jalan menuju surga (sirathal mustaqim) itu sangat sempit seperti rambut dibelah tujuh.
Orang-orang harus melewati jembatan sesempit itu untuk bisa sampai ke surga, sementara api neraka yang menggelegak berada di bawahnya, siap menyiksa siapapun yang terjatuh.
Gambaran tersebut bagi sebagian orang barangkali masih terus terngiang sampai dewasa. Namun, Ustaz Quraish Shihab menyampaikan hal yang berbeda. Ustaz Quraish bilang bahwa sirathal mustaqim itu luas.
"Abi biasa bilang, yang berpendapat bahwa jalan menuju ke surga atau jalan menuju ke neraka itu sempit seperti rambut dibelah tujuh, yang salah yang buat jalannya. Pastilah orang jatuh. Ini sirathal mustaqim, jalan lebar yang lurus," kata Ustaz Quraish saat berbincang dengan anaknya, Najwa Shihab di NarasiTV.
Meski lebar, bukan berarti setiap orang otomatis bisa dengan mudah menuju surga. Ustaz Quraish tetap mengingatkan umat Muslim untuk tetap 'berhati-hati' dalam menitinya.
"Supaya Anda tidak jatuh, walaupun lebar, jangan di pinggir. Jangan ekstrim kiri jangan ekstrim kanan. Di tengah, pasti Anda sampai ke tujuan," katanya.
Ustaz Quraish juga mengingatkan bahwa jalan menuju surga maupun surga itu sendiri tidak boleh dimonopoli. Setiap makhluk di dunia punya kemungkinan yang sama.
"Jangan menganggap orang lain di samping Anda yang beda itu tidak akan sampai ke surga," imbuhnya.
