Debora Calamita, Sosok Kartini Muda yang Bergelut di Laut Indonesia

- Selasa, 21 April 2020 | 10:01 WIB
Serda Kom/W Debora Calamita Tirtayasa dan sang ayah Mayor laut (P) Edy Tirtayasa, berfoto di KRI Semarang-594 saat bertugas di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Maret 2020. (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Serda Kom/W Debora Calamita Tirtayasa dan sang ayah Mayor laut (P) Edy Tirtayasa, berfoto di KRI Semarang-594 saat bertugas di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Maret 2020. (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Umurnya masih 21 tahun pada November 2020 mendatang. Lahir dari keluarga pasangan TNI Angkatan Laut membuat dia berbeda dengan anak muda seusianya. Dialah Debora Calamita Tirtayasa.

Saat anak-anak muda seusianya bergelut dengan gawai, memainkan game, tiktok hingga menangis karena drama Korea. Debora malah bergelut di lautan Indonesia, mengambil peran penanggulangan virus corona jenis baru (Covid-19).

Lulus Korps Pelaut sekitar lima bulan lalu, Debora memantapkan diri bergabung di KRI Semarang-594. Kapal itu menjadi pusat komando selama proses observasi Covid-19 di Pulau Sebaru kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, 28 Februari hingga 15 Maret 2020.

“Motivasi menjadi prajurit angkatan laut karena melihat orang tua,” kata Debora dikutip Antara, Selasa (21/4/2020).

Debora lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2018. Saat ini, kedua orangtuanya menginginkan Debora untuk kuliah di perguruan tinggi.

Tapi, Debora menolak secara halus. Dia lebih memilih mendaftar sebagai prajurit Angkatan Laut (AL) melalui jalur bintara. Menempuh pendidikan lebih dari setahun, membuat Debora yakin mengabdikan jiwa dan raga untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebagai seorang wanita, tak jadi halangan untuk mengabdikan diri bagi negara. Karena dia melihat kedua orangtuanya sudah membuktikan itu sebagai prajurit TNI.

Menjadi seorang prajurit tidak mudah. Apalagi bertugas di kapal perang.

-
Serda Kom/W Debora Calamita Tirtayasa saat bertugas di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Maret 2020. (ANTARA/Fauzi Lamboka)

Selalu ada suka dan duka yang dilalui sebagai tempaan untuk menjadi lebih baik dan dewasa. Bertugas di Komando Armada I TNI AL, membuat Debora jauh dari kedua orangtua.

“Jauh dari orangtua, karena masih tinggal di Mess Kowal,” ujar Debora.

Terkadang di waktu tertentu, selalu ada pengalaman baru yang didapatkan dalam tugas. Debora menjadi salah satu prajurit wanita dalam operasi pengamanan perairan laut Natuna.

Awal Januari 2020, KRI Semarang-594 merupakan salah satu kapal perang RI yang membantu kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) melakukan patroli sebagai respon kapal China mengklaim kawasan hak berdaulat Indonesia.

“Sangat senang, jika dapat satu daerah operasi dengan ayah,” kata wanita yang memiliki hobi fotografi itu.

Tugas mengawal observasi ABK di Pulau Sebaru Kecil, menjadi kesempatan kedua bagi Debora bertugas dengan sang ayah, Mayor laut (P) Edy Tirtayasa. Kesempatan tugas bersama saat peringatan tabur bunga setahun kecelakaan pesawat udara Lion Air di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X