Setengah Tahun, Kinerja Ekspor Indonesia Masih Turun

- Kamis, 25 Juli 2019 | 09:51 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Makassar New Port, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/7/2019).ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Makassar New Port, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (17/7/2019).ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Semester Pertama 2019, kinerja Ekpor Indonesia masih mengalami pelemahan. Hal ini, faktor tekanan harga beberapa komoditas utama Indonesia di pasar internasional, seperti batu bara dan CPO.

Kementerian Perdagangan mencatatkan meskipun volume ekspor mengalami peningkatan, namun kondisi global masih menekan kinerja ekspor nonmigas selama Januari-Juni 2019. 

Data Kementerian perdagangan, penurunan ekspor nonmigas selama semester I 2019 juga dipicu melemahnya ekspor ke 10 besar negara tujuan utama, kecuali Malaysia, Filipina, dan Vietnam yang naik masing masing sebesar 0,3 persen, 0,1 persen, dan 23,1 persen.

Selama semester I 2019, hampir ekspor seluruh sektor mengalami pelemahan. Sektor pertambangan turun 15,4 persen, sementara tahun lalu naik 36,2 persen. Sektor industri turun 4,6 persen, sementara tahun lalu naik 5,4 persen.

Lalu, sektor pertanian turun 1,0 persen, sementara tahun lalu juga turun 7,8 persen. Sektor migas menjadi sektor yang mengalami penurunan ekspor terbesar, yaitu turun 27,7 persen (YoY) padahal semester I tahun lalu ekspornya meningkat 11 persen (YoY).

Kinerja ekspor yang melemah, secara kumulatif membuat defisit selama Januari-Juni 2019 masih cukup besar yaitu USD 1,9 miliar. Defisit tersebut disebabkan besarnya defisit pada neraca perdagangan migas yang mencapai USD 4,8 miliar. Sementara, pada periode yang sama, neraca perdagangan nonmigas menyumbang surplus sebesar USD 2,8 miliar.

Sedangkan negara-negara mitra dagang penyumbang surplus perdagangan nonmigas terbesar selama Juni 2019 yaitu Amerika Serikat, India, Filipina, Belanda, dan Malaysia yang mencapai USD 12,9 miliar. 

Sementara itu, China, Thailand, Australia, Jepang, dan Argentina menjadi negara mitra yang menyumbang defisit perdagangan nonmigas terbesar yang secara total mencapai USD 14,3 miliar.

“Perolehan ekspor nonmigas pada semester I 2019 ini mendorong Kemendag untuk kembali merumuskan strategi peningkatan ekspor produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing guna mencapai target ekspor nonmigas 2019," ujar Menteri Perdagangan  Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. 
 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X