Anggota DPR Ini Usul Pesantren Jadi Tempat Deradikalisasi Eks ISIS

- Kamis, 6 Februari 2020 | 22:45 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Muhammad Nabiel Haroen, Kamis (6/2/2020). (INDOZONE/Mula Akmal)
Anggota Komisi IX DPR RI Muhammad Nabiel Haroen, Kamis (6/2/2020). (INDOZONE/Mula Akmal)

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen, mengusulkan pesantren menjadi tempat alternatif, untuk program deradikalisasi terhadap WNI Eks ISIS yang wacananya akan dipulangkan kembali ke Indonesia.

Menurutnya, prosedur deradikalisasi harus ditempuh, sebab WNI eks ISIS butuh pendampingan. Untuk bisa kembali ke tengah masyarakat, dibutuhkan bantuan dari banyak pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, termasuk komunitas-komunitas masyarakat semisal pesantren untuk deradikalisasi dari konteks ideologi. 

"Kita tidak bisa hanya dengan deradikalisasi formal, perlu juga kerjasama dengan pelibatan pesantren untuk deradikalisasi melalui pengajaran agama yang moderat. Tentu saja, setelah ada klasifikasi kombatan serta melalui pemeriksaan indeks radikalisme mereka," ucapnya di Gedung DPR, Kamis, (6/2/2020).

Lanjutnya, perlu kolaborasi antara institusi negara, pesantren serta ormas Islam moderat semisal NU dan Muhammadiyah, untuk menyusun program deradikalisasi harus dilakukan secara komperhensif pula. Sebab yang dilawan dari eks kombatan tersebut adalah ideologi.

"Kalau melawan ideologi, ya harus dari pendekatan ideologis dan pengetahuan. Namun, kalau mereka berangkat ke Syiria, Afghanistan, Irak dan menjadi anggota ISIS karena faktor ekonomi, ya harus pakai pendekatan ekonomi. Misalnya dengan pemberdayaan dan sebagainya," tegasnya.

Penanganan eks-ISIS, sambungnya, juga menjadi tantangan dunia internasional

"Kita harus kaji betul positif-negatif atas pemulangan ini. Apakah diterima pulang ke Indonesia atau tidak? Jika tidak boleh pulang, terus mereka akan ke mana? Ini isu internasional yang melibatkan pelbagai negara," tandasnya.

Ia menambahkan, wacana pemulangan eks ISIS harus dikaji secara komprehensif dan tidak dilakukan secara gegabah. 

"Kalau mereka diterima pulang ke Indonesia, tidak cukup berikrar setia kepada NKRI tapi harus dideradikalisasi secara menyeluruh," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X