Konflik Natuna: Kerahkan 600 Prajurit, Ini 3 Perintah Pangkogabwilhan

- Minggu, 5 Januari 2020 | 09:06 WIB
Pangkogabwilhan 1 Laksdya TNI Yudo Margono saat melakukan inspeksi pasukan yang digelar untuk mengamankan Perairan Natuna. (Puspen TNI)
Pangkogabwilhan 1 Laksdya TNI Yudo Margono saat melakukan inspeksi pasukan yang digelar untuk mengamankan Perairan Natuna. (Puspen TNI)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bertindak cepat, terkait adanya pelanggaran wilayah perairan Indonesia di wilayah Perairan Laut Natuna, Kepulauan Riau oleh nelayan Tiongkok yang dikawal oleh armada Coast Guard Tiongkok.

Di bawah komando Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) 1 Laksdya TNI Yudo Margono, TNI menggelar operasi guna menjaga kedaulatan NKRI di Perairan Natuna. Sebanyak 600 prajurit TNI disiagakan, beserta dengan unsur pendukung berupa kapal perang dan pesawat patroli udara.

Mereka terdiri dari 1 Kompi TNI AD dari Batalyon Komposit 1/Gardapati, 1 Kompi Gabungan TNI AL, Satgas Komposit Marinir stengar, 1 Kompi TNI AU dari Lanud Raden Sadjad dan Satrad 212/Natuna), KRI Teuku Umar 385, KRI Tjiptadi 381 dan Pesawat Intai Boeing 737 AI-7301

-
Pangkogabwilhan 1 (kanan) saat melepas KRI Tjptadi 381 untuk melakukan patroli di Perairan Natuna. (Antara/M Risyal Hidayat)

 

"Mulai 1 Januari 2020 telah didelegasikan tugas dan wewenang kepada Pangkogabwilhan I, untuk menggelar operasi menjaga wilayah kedaulatan Indonesia dari pelanggar negara asing. Operasi ini dilaksanakan oleh TNI dari unsur darat, laut dan udara," kata Yudo, Sabtu (4/1).

Dalam melaksanakan operasi di Perairan Natuna, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seluruh prajurit TNI yang dilibatkan. Pertama, memahami aturan yang berlaku, baik hukum laut internasional, maupun hukum nasional di wilayah laut Indonesia. 

"Kedua, melakanakan penindakan secara terukur dan profesional, sehingga tidak mengganggu hubungan baik dengan negara tetangga yang sudah terjalin. Ketiga, gunakan role of engagement (RoR) yang dipakai dalam pelaksaan operasi sehari-hari," paparnya.

-
(Puspen TNI)

 

Ia menambahkan, seluruh prajurit yang dikerahkan juga tidak boleh terprovokasi dan terpancing dari unsur-unsur kapal asing, yang kerap melakukan provokasi bila KRI hadir. Untuk diketahui, TNI juga mengerahkan 2 KRI tambahan yang tengah dalam perjalanan, untuk memperkuat armada TNI di Perairan Natuna.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X