Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membantah pernyataan Jokowi soal penyebab banjir. Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan bahwa penyebab banjir tersebut karena sampah yang dibuang sembarangan.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan apa yang menjadi penyebab banjir harus dicek kembali. Pasalnya, menurut dia, sejumlah titik yang mengalami banjir parah justru tidak jadi daerah yang produksi sampahnya tinggi.
"Halim itu setahu saya enggak banyak sampah. Tapi, bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak. Tapi, Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," kata Anies (2/1).
Anies mengatakan, banjir terjadi karena cuaca yang cukup ekstrem.
"BMKG datanya menunjukkan tempat dengan volume air hujan yang tinggi, di situ ada banjir yang ekstrem," ujarnya.
Untuk saat ini, Anies mengaku ingin fokus penyelamatan warga terlebih dahulu. Setelahnya, pemerintah pusat dengan pemerintah daerah baru akan berdiskusi penyebab banjir yang melanda wilayah Jabodetabek tersebut.
"Karena kontributornya (banjir) itu bervariasi. Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable, ini multiple variable," kata Anies.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan bahwa penyebab banjir di Jakarta karena kerusakan ekosistem dan ekologi. Ia juga mengungkit soal buang sampah sembarangan.
"Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada. Tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal. Tetapi saya ingin kerja sama itu dibangun pusat, provinsi, dan kabupaten/kota agar semuanya bisa tertangani," kata Jokowi.
