Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku bangga melihat Kemenkeu dihuni 70 persen anak-anak muda generasi milenial saat ini.
Selain lebih kreatif dan inovatif, Sri Mulyani menganggap para milenial itu tidak pernah mengalami masa ketika budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi fundamental pelayanan di lingkup Kemenkeu.
"Sehingga Anda tidak dari awal punya tekanan atau yang disebut legacy issue warisan masalah. Sehingga kita kepingin ini jiwa bersihnya, idealismenya, semangatnya, terus kita merger, dan mereka lah yang akan menjadi pimpinan-pimpinan ke depan, dengan satu sikap yang dari awal sudah benar saya mau," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (3/12).
Sri Mulyani berpesan kepada para ASN milenial Kemenkeu untuk tetap menjaga idealisme dan integritas, serta menjadi tulang punggung bagi penciptaan Indonesia menjadi negara maju.
"Saya menjadi bendahara negara, berarti saya harus amanah. Saya harus bisa dipercaya. Saya mengelola uang negara, ini uang rakyat bukan uang nenek moyang saya, Saya punya kekuasaan ini adalah untuk menjaga keuangan negara, untuk sebesar-besarnya manfaatnya bagi masyarakat dan negara, bukan untuk saya pribadi dan kelompok saya," tutur Sri Mulyani.
"Sikap itu suatu achievement luar biasa. Bahkan saya dengar beberapa case, anak-anak milenial ini kalau disuruh tandatangan uang lembur yang mereka merasa dia tidak perlu menganggap ini quationabel, dia tidak mau tanda tangan. Ini luar biasa," imbuh Sri Mulyani.
