Negara Merugi Rp75 Triliun Akibat Karhutla Sepanjang 2019

- Senin, 30 Desember 2019 | 11:32 WIB
Personel Manggala Aqni melakukan pemadaman karhutla gambut di lahan masyarakat di Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/12). (Antara/ManggalaAqni)
Personel Manggala Aqni melakukan pemadaman karhutla gambut di lahan masyarakat di Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/12). (Antara/ManggalaAqni)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat luas area yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mencapai 942.484 hektare sepanjang 2019. Bencana itu membuat negara menanggung kerugian mencapai Rp75 triliun. 

Karhutla yang terjadi sepanjang tahun ini, lebih luas dibandingkan pada 2018. Tahun lalu area yang terkena dampak seluas 529.266 hektare, dan 165.483,92 hektare untuk 2017.

"Berdasarkan data World Bank (Bank Dunia), total kerugian ekonomi mencapai Rp75 triliun," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo, di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12).

Dari 942.484 hektare lahan yang terbakar, 672.708 di antaranya merupakan lahan mineral. Kemudian 269.777 hektare sisanya adalah lahan gambut.

Agus memaparkan, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi provinsi paling besar yang mengalami karhutla. Sepanjang 2019, 161.296 hektare lahan habis dilalap api. 

"Disusul Kalimantan Barat sejumlah 131.654 hektare, NTT 120.143 hektare, Kalimantan Selatan 115.317 hektare, dan Sumatera Selatan 92.635 hektare. NTT ini cukup besar, tetapi tidak berasap karena yang terbakar lahan mineral," ujar Agus. 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X