Menko PMK Jamin Pengelolaan Dana Haji Berjalan Baik

- Sabtu, 5 Juni 2021 | 10:22 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.)
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.)

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan untuk tidak memberangkatkan calon jemaah haji Indonesia tahun 1442 H/2021 M. Pemerintah pun menjamin uang jamaah dikelola secara profesional dan berjalan dengan baik.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan ke Kantor Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada Jumat (4/6/2021). Adapun kunjungan tersebut untuk memastikan pengelolaan dana haji pasca tidak ada jamaah yang diberangkatkan.

"Pagi ini, saya berkunjung, bersilaturahmi ke Kantor BPKH. Di samping bersilaturahmi tentu saja juga ingin mendalami seluk beluk pengelolaan dana haji yang ada di sini," kata Muhadjir dalam keterangannya, Sabtu (5/6/2021).

Muhadjir mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari Ketua BPKH Anggito Abimanyu. Menurutnya, pengelolaan dana haji oleh BPKH telah berjalan dengan sangat baik. 

Baca Juga: Dipertanyakan Publik, Menko PMK Pastikan Dana Haji yang Sudah Disetor Aman

“Bisa kita pastikan bahwa pengelolaan dana haji dilaksanakan dengan sangat profesional, prudent, penuh kehati-hatian dan semuanya aman,” bebernya.

Mantan Mendikbud itu  pun menegaskan, kabar miring yang beredar di masyarakat terkait pengelolaan dana haji sepenuhnya tidak benar. 

BPKH, kata dia, merupakan badan yang independen dan profesional yang tidak bisa dicampuri oleh siapapun. Sehingga pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan secara objektif. 

"Tidak ada namanya isu-isu seperti yang berkembang di masyarakat. Artinya apa? Dana haji saya jamin aman," beber Muhadjir.

Di sisi lain Muhadjir turut menjelaskan, tidak diberangkatkannya jamaah haji Indonesia untuk tahun ini mempertimbangkan kemaslahatan dan keselamatan umat di masa pandemi yang belum usai.

"Jumlah yang berangkat itu ratusan ribu. Tentu saja tidak mudah untuk mengelola mereka terutama dalam kaitannya dengan status kesehatannya," jelasnya.

Kemudian Muhadjir menyebut meskipun pilihan yang harus diambil pahit dan tidak menyenangkan, tetapi keputusan itu demi kebaikan masyarakat.

"Mudah-mudahan keputusan pahit ini adalah pil yang justru menjadi obat untuk kita semua. Bukan sesuatu yang harus kita sesali. Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa berangkat seperti sedia kala," tandas Muhadjir.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X