Tak Cuma Ngaku Suaminya Korban, Istri Preman Memelas ke Jokowi: Rumah Kami Nyewa, Pak

- Senin, 11 Oktober 2021 | 11:31 WIB
Nurhalimah, istri dari Beni alias BS, preman yang menghajar pedagang wanita di Pasar Gambir, Tembung. (Ist)
Nurhalimah, istri dari Beni alias BS, preman yang menghajar pedagang wanita di Pasar Gambir, Tembung. (Ist)

Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh preman pasar terhadap seorang pedagang wanita di Pasar Gambir, Tembung, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang pada 5 September 2021 lalu, menyedot perhatian publik luas.

Publik semakin ramai menyorot kasus ini semenjak Liti Wari Iman Gea, pedagang yang dihajar oleh preman, justru dijadikan tersangka oleh Polsek Percut Sei Tuan, setelah melaporkan penganiayaan yang dialaminya.

Belakangan, saat simpati publik mengalir deras ke arah Liti Gea, istri Beni--Nurhalimah--muncul ke permukaan.

Melalui rekaman video, Nurhalimah mengadu ke Presiden Jokowi terkait permasalahan ini. Ia menyebut bahwa suaminya hanya korban dan meminta keadilan kepada Jokowi.

-
Liti Gea saat dipukuli oleh preman di Pasar Gambir, Tembung. (ist)

"Assalamlualaikum. Buat Pak Jokowi, tolong bantu kami, Pak. Kami hanya korban, bukan tersangka. Belum pernah suami saya berbuat seperti itu, Pak. Harapan kami, bantulah. Berilah keadilan buat suami saya, Pak. Saya gak bisa menafkahi anak-anak saya," katanya.

Nurhalimah curhat bahwa dirinya selama ini mengalami kesusahan hidup, termasuk rumah yang masih mengontrak. Ia mengaku kesulitan untuk menafkahi anak-anaknya jika suaminya harus ditahan.

"Kami pun nyewanya rumah ini. Nyewa bulanan. Anak-anak masih sekolah semua. Kayak mana saya mencari uang untuk biaya orang ini, Pak. Untuk cari makannya aja saya capek nyarinya, apalagi untuk membiayai sekolahnya. Saya gak sanggup, Pak," katanya.

-
Beni alias BS saat menganiaya Liti Gea. (Ist)

Nurhalimah mengaku sudah mencoba berdamai dengan Liti Gea, namun ia mengaku dimintai uang damai Rp150 juta.

"Kami pihak keluarga sudah mengajak mediasi, berdamai, tapi ibu itu (Liti Gea) minta uang Rp150 juta. Dari mana kami uang Rp150 juta itu, Pak? Tolong bantu kamilah, Pak. Sama siapa lagi kami memohon? Keluarga suami pun mencari pekerjaan pun payah sekarang," katanya.

-
Liti Wari Iman Gea saat membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan. (Ist)

Terkait video penganiayaan yang viral di media sosial, menurut Nurhalimah video itu hanya sepenggal dan menyudutkan suaminya.

Menurutnya, video itu tidak menyorot kejadian sebelum penganiayaan itu.

Nurhalimah mengaku, saat itu suaminya diludahi oleh Liti Gea saat meminta agar becaknya digeser.

"Awalnya, suami saya minta tolong untuk menggeser becak dari suami Bu Gea. Di saat kondisi saat itu macet. Tapi, respons suami Bu Gea langsung geber-geber dan Bu Gea marah-marah. Suami saya sempat bertanya, 'kenapa marah?'. Bu Gea langsung meludahi suami saya dan menarik baju dan tas suami saya. Bahkan, anaknya keluar ikut memukul suami saya dengan kayu," ujar Nurhalimah.

Nurhalimah berharap, Kapolda Sumut dan Kapolres Medan dapat bersikap bijaksana dalam menyikapi kasus suaminya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X