Wamenag: Maulid Nabi Momentum Perkuat Kepedulian Teguhkan Perdamaian

- Rabu, 20 Oktober 2021 | 17:02 WIB
Dermawan muslim membagikan sedekah uang kepada warga saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.)
Dermawan muslim membagikan sedekah uang kepada warga saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.)

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengajak kaum muslim untuk menjadikan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momentum memperkuat kepedulian dan meneguhkan perdamaian. Hal tersebut dikatakannya dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Rabiulawwal 1443 H yang bertepatan 19 Oktober 2021.

"Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw adalah momentum memperkuat kepedulian di tengah pandemi, dan meneguhkan perdamaian," tegas Zainut di Jakarta, Rabu (20/10/2021).

"Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang sangat peduli dan penuh kasih sayang," tambahnya.

Baca Juga: Viral Video ABG Joget TikTok di Atas Panggung saat Rayakan Maulid Nabi, Diduga Karena Ini

Menurut Zainut, kepedulian antara lain tercermin dari misi kenabian untuk membebaskan umat dari ketertindasan, baik kemiskinan, kebodohan maupun keterbelakangan. Misi risalah Nabi Muhammad SAW adalah melakukan pembelaan terhadap kaum yang lemah dan tertindas.

"Rasulullah mengajarkan kita untuk berempati merasakan beratnya penderitaan ('azizun 'alaihi ma 'anittum), memberikan rasa aman dan sentosa (harishun `alaikum) dan memberikan rasa belas kasih sayang terhadap sesama umat manusia (raufun rahim)," imbuh Zainut.

Diakui Zainut, pandemi Covid-19 sangat memberikan dampak luas. Tidak hanya pada aspek kesehatan, tapi juga kepada sektor pendidikan dan juga ekonomi. Momen seperti ini menurut dia mematuhi protokol kesehatan sangatlah penting.

"Pandemi Covid-19 telah berdampak luas, tidak hanya pada aspek kesehatan, tapi termasuk juga pendidikan dan ekonomi. Gerak kepedulian sangat penting dan relevan saat ini. Mari saling bantu dan peduli, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," jelas dia.

Dia memaparkan misi Nabi Muhammad SAW lainnya adalah mewujudkan persaudaraan. Hal itu antara lain dicontohkan dalam keberhasilan Nabi mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor saat membangun kota Madinah.

Nabi juga berhasil mewujudkan tata kelola kehidupan yang harmonis dalam kemajemukan masyarakat Madinah saat itu, baik suku, budaya, maupun agama.

Karenanya, lanjut Wamenag, Maulid Nabi juga menjadi momentum untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni dan toleransi (tasamuh) antarumat beragama. Hal tersebut merupakan spirit aktualisasi dari visi ajaran Islam rahmatan li al-‘alamin (agama cinta dan kasih sayang bagi semesta raya).

"Spirit maulid tersebut harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan. Di momen maulid ini, saya mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga dan merawat NKRI dengan segala keragamannya. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan baik jiwa dan raga seluruh rakyat Indonesia. Ini harus terus dijaga dan dipertahankan oleh seluruh bangsa Indonesia," tandasnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X