Laporan baru oleh Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) menunjukkan bahwa China akan membangun lapangan silo rudal nuklir terbesar kedua di dekat Hami di Xinjiang timur.
Berdasarkan citra satelit komersial, FAS, pekerjaan untuk membangun silo rudal nuklir dimulai baru-baru ini, memperkirakan bahwa fasilitas tersebut dapat mencakup sekitar 110 silo.
Hal ini muncul di latar belakang laporan 30 Juni dari Institut Studi Internasional Middlebury yang menunjukkan bahwa lapangan silo pertama Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) di Yumen di provinsi Gansu dapat memiliki 120 silo yang sedang dibangun.
China appears to be building a second missile silo field, eventually possibly with 110 silos. New York Times has the story https://t.co/muVf92ywRc based on our analysis https://t.co/5SVrV0iThj
— Hans Kristensen (@nukestrat) July 27, 2021
My assistant @mattkorda found it first. Thanks to @planet for satellite images. pic.twitter.com/pMumZt1ZNX
Hami terletak 380 km barat laut dari lapangan silo rudal Yumen.
Dikutip dari India Today, laporan tersebut memperkirakan bahwa konstruksi di situs Hami dimulai sekitar awal Maret 2021 dan berlanjut dengan cepat.
Citra satelit beranotasi yang diterbitkan di situs web FAS menunjukkan beberapa tempat penampungan yang didirikan dan tanah yang dibersihkan untuk 19 silo lainnya.
An 800 square kilometer grid of roads being filled in with silos and support facilities. Construction started early this year. https://t.co/5SVrV0iThj pic.twitter.com/FzdDzmLQzn
— Hans Kristensen (@nukestrat) July 27, 2021
Tapi, garis besar seperti kisi yang terlihat pada citra resolusi tinggi yang disediakan oleh Planet Labs menunjukkan bahwa jumlah akhir silo yang sudah selesai mencapai 110.
Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir, FAS, dan penulis laporan tersebut mencatat bahwa baik lapangan silo rudal Hami dan Yumen terletak lebih dalam di dalam tanah China daripada pangkalan ICBM yang diketahui sebelumnya yang akan membuat situs-situs tersebut di luar jangkauan konvensional AS.
Ditemukannya dua lapangan silo baru, perkiraan jumlah silo yang sedang dibangun di China bergerak sekitar 250 menurut laporan FAS.
How to deal with this? Some will argue we need more nukes. Others that we need more arms control. More nukes are unlikely to fix this and might even make it worse. Arms control is a challenge, not least because China shows little interest. https://t.co/5SVrV0iThj pic.twitter.com/x5Foey1UdD
— Hans Kristensen (@nukestrat) July 27, 2021
Matt Korda, rekan peneliti untuk Proyek Informasi Nuklir di FAS, yang pertama kali mengidentifikasi lapangan silo, mencatat, jumlah silo baru China yang sedang dibangun melebihi jumlah ICBM berbasis silo yang dioperasikan oleh Rusia, dan merupakan lebih dari setengah ukuran seluruh pasukan ICBM AS.
Meskipun demikian, persenjataan nuklir Rusia dan AS masih mengerdilkan China dengan selisih yang signifikan.