Ladang Silo Rudal Nuklir China Kedua Ditemukan di Dekat Hami di Xinjiang Timur

- Rabu, 28 Juli 2021 | 09:54 WIB
Silo rudal nuklir China kedua. (Twitter/@nukestrat)
Silo rudal nuklir China kedua. (Twitter/@nukestrat)

Laporan baru oleh Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) menunjukkan bahwa China akan membangun lapangan silo rudal nuklir terbesar kedua di dekat Hami di Xinjiang timur. 

Berdasarkan citra satelit komersial, FAS, pekerjaan untuk membangun silo rudal nuklir dimulai baru-baru ini, memperkirakan bahwa fasilitas tersebut dapat mencakup sekitar 110 silo.

Hal ini muncul di latar belakang laporan 30 Juni dari Institut Studi Internasional Middlebury yang menunjukkan bahwa lapangan silo pertama Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) di Yumen di provinsi Gansu dapat memiliki 120 silo yang sedang dibangun.

Hami terletak 380 km barat laut dari lapangan silo rudal Yumen.

Dikutip dari India Today, laporan tersebut memperkirakan bahwa konstruksi di situs Hami dimulai sekitar awal Maret 2021 dan berlanjut dengan cepat.

Citra satelit beranotasi yang diterbitkan di situs web FAS menunjukkan beberapa tempat penampungan yang didirikan dan tanah yang dibersihkan untuk 19 silo lainnya.

Tapi,  garis besar seperti kisi yang terlihat pada citra resolusi tinggi yang disediakan oleh Planet Labs menunjukkan bahwa jumlah akhir silo yang sudah selesai mencapai 110.

Hans Kristensen, direktur Proyek Informasi Nuklir, FAS, dan penulis laporan tersebut mencatat bahwa baik lapangan silo rudal Hami dan Yumen terletak lebih dalam di dalam tanah China daripada pangkalan ICBM yang diketahui sebelumnya yang akan membuat situs-situs tersebut di luar jangkauan konvensional AS.

Ditemukannya dua lapangan silo baru, perkiraan jumlah silo yang sedang dibangun di China bergerak sekitar 250 menurut laporan FAS.

Matt Korda, rekan peneliti untuk Proyek Informasi Nuklir di FAS, yang pertama kali mengidentifikasi lapangan silo, mencatat, jumlah silo baru China yang sedang dibangun melebihi jumlah ICBM berbasis silo yang dioperasikan oleh Rusia, dan merupakan lebih dari setengah ukuran seluruh pasukan ICBM AS.

Meskipun demikian, persenjataan nuklir Rusia dan AS masih mengerdilkan China dengan selisih yang signifikan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X