Peneliti LIPI Umumkan Temuan Dua Spesies Baru Bunga Anggrek

- Rabu, 6 November 2019 | 13:45 WIB
Anggrek Dendrobium nagataksaka. (LIPI)
Anggrek Dendrobium nagataksaka. (LIPI)

Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang jatuh setiap tanggal 5 November, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengumumkan penemuan dua spesies baru Bunga Anggrek. Melansir situs resmi LIPI, Rabu (6/11), kedua spesies baru tersebut dinamakan Dendrobium nagataksaka dan Eulophia lagaligo.

Kedua spesies baru Anggrek ini ditemukan oleh peneliti Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI Destario Metusala. Deskripsi kedua spesies  baru ini sebelumnya sudah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Phytotaxa pada September lalu.

Destario menjelaskan, Anggrek Dendrobium nagataksaka merupakan Anggrek epifit yang tumbuh dengan cara menempel di batang pohon. Distribusi spesies baru ini secara alami berada di hutan dataran rendah di Provinsi Papua Barat. 

"Genus Dendrobium dikenal memiliki bentuk yang unik dan komoditas bunga hias yang sangat digemari. Keunikan spesies baru ini, kuntum bunganya memiliki petal tegak seperti tanduk, bibir bunga menjulur panjang menyerupai kepala naga sehingga memiliki nama belakang nagataksaka," jelasnya.     

Adapun untuk spesies baru Anggrek Eulophia lagaligo, bermula dari penelitian Destario bersama tim dari Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, berhasil menemukan spesimen Anggrek dari genus Eulophia di Sulawesi Selatan tahun 2008. Setelah melalui penelitian panjang, ia berhasil membedakan Eulophia bicolor dan Eulophia nuda, sehingga spesies baru ini dinamakan Eulophia lagaligo. 

-
Anggrek Eulophia lagaligo. (LIPI)

 

"Karena nama Eulophia bicolor sudah dipakai, kami memberikan nama Eulophia lagaligo. Diambil dari karya sastra warisan dunia asal Sulawesi Selatan yang dibuat pada abad ke-4 Masehi bernama La Galigo," tandasnya. 

Spesies Anggrek Eulophia lagaligo sebelumnya ditemukan Taksonom C.L Blume pada tahun 1859, terkait spesimen dari Pulau Timor yang dinamakan Eulophia bicolor. Namun, nama spesies tersebut sudah digunakan oleh Taksonom N.A Danzell pada tahun 1851 untuk spesies berbeda. 

"Dalam kajian Taksonomi, satu nama hanya bisa digunakan satu kali. Selama ini, Anggrek Eulophia bicolor oleh Blume dianggap spesies yang sama dengan Eulophia nuda karena kemiripannya," ungkap Destario.

Ia menambahkan, perbedaan Eulophia lagaligo dengan Eulophia nuda adalah, perbedaan bentuk dagu bunga yang berasal dari kaki tugu dan bibir bunga serta menekuk ke bawah. Bunga ini memiliki perbungaan tegak 5-14 kuntum yang mekar hampir bersamaan dengan warna kehijauan di bagian bibir bunga dan corak keunguan hingga merah di bagian tengah.

"Persebaran alaminya di Sulawesi Selatan dan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timor. Spesies ini dapat tumbuh baik di dataran rendah, antara 100-600 meter di atas permukaan laut," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X