Suasana dalam internal Partai Golkar memanas jelang Musyawarah Nasional (Munas). Suasana itu bahkan sudah terlihat sebelum Golkar menggelar rapat pleno penetapan Munas di Gedung DPP Golkar, Selasa (5/11).
Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Robert Kardinal mengaku heran dengan situasi jelang rapat pleno yang rencananya dihelat pada pukul 19.30 WIB tersebut.
Tak seperti biasanya, pihak keamanan sudah siap sedia sejak siang tadi. Yang paling mencengangkan absen para pemgurus partai diletakkan di depan gerbang masuk DPP Golkar.
"Benar-benar sudah keterlaluan, masa pengurus partai diperlakukan seperti buruh pabrik. Terlalu," kata Robert di Jakarta.
Menurutnya, ini pertama kalinya dalam sejarah Partai Golkar, para pengurus harus melakukan absen kehadiran pleno di luar pagar gerbang halaman kantor partai.
Sebelumnya, kondisi Partai Golkar kembali memanas setelah beredar kabar Bambang Soesatyo akan maju dalam bursa calon ketua umum pada Munas yang akan digelar Desember mendatang. Dia digadang-gadang bakal jadi lawan kuat untuk incumbent Airlangga Hartarto.
Kabar ini membuat pendukung Airlangga mencak-mencak. Pasalnya, Bamsoet sempat memutuskan untuk menenangkan situasi dalam pertarungan Munas Partai Golkar.
Dia memilih untuk mendukung Airlangga sebagai ketua umum dalam Munas nanti. Beredar kabar, dukungan itu diberikan dengan syarat Bamsoet disodorkan sebagai Ketua MPR. (MA)
